Sebanyak 99 migran Rohingya yang berasal dari Myanmar dan diselamatkan di Aceh pada pertengahan Juni lalu, telah resmi berstatus pengungsi di bawah mandat perlindungan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) Indonesia. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual dari Jakarta, Kamis. Para pengungsi yang terdiri dari 72 perempuan (31 dewasa dan 41 anak-anak) serta 27 laki-laki (16 dewasa dan 11 anak-anak) dinyatakan sehat dan telah diuji nonreaktif COVID-19.
Menurut Retno, pengawasan protokol COVID-19 terus diterapkan khususnya pada interaksi antara pengungsi Rohingya dengan masyarakat lokal di Lhokseumawe, Aceh. Khusus terhadap anak-anak, UNHCR dan UNICEF melakukan tes penilaian minat dan menyediakan dukungan psikososial dengan bantuan beberapa organisasi nonpemerintah yang berpengalaman di bidang tersebut. Antara