Wednesday, 29 July 2020 06:46

PM Libya: Perdamaian Tergantung Haftar, Mundur atau Tidak

Written by 
Rate this item
(0 votes)
FOTO REPB FOTO REPB

 

Perdana Menteri Libya Fayez Al-Sarraj mengatakan setiap gencatan senjata di masa depan harus memastikan tidak ada ancaman terhadap kota-kota dan wilayah-wilayah strategis. Hal ini ia sampaikan saat bertemu dengan pejabat yang terlibat dalam  5 + 5 Military Committee, sebuah komite yang dibentuk untuk menciptakan perdamaian di Libya. Seperti dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (28/7) Sarraj mengatakan perkembangan militer di Libya adalah landasan negara itu. Berdasarkan situasi militer, proses politik dan ekonomi akan tumbuh lebih jelas.  

Pemerintahan Sarraj yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa-PBB mengatakan perdamaian abadi tergantung pada apakah pasukan yang dipimpin Khalifah Haftar mundur dari posisi strategis mereka. Pemerintahan Libya didirikan berdasarkan perjanjian yang dipimpin PBB pada tahun 2015. Namun upaya untuk menetapkan perdamaian politik jangka panjang gagal.  Pasalnya, Haftar yang didukung Prancis, Rusia, Uni Emirat Arab dan Mesir menggelar serangan ke pemerintah Libya. Republika

Read 323 times