Korban tewas akibat ledakan besar yang mengguncang Beirut pada Selasa telah mencapai 100 orang dan ada lebih banyak korban lainnya berada di bawah puing-puing. Hal itu disampaikan oleh Kepala Palang Merah Lebanon George Kettaneh kepada stasiun televisi lokal LBCI pada Rabu.George Kettaneh mengatakan bahwa pihak Palang Merah sedang berkoordinasi dengan kementerian kesehatan untuk mengambil jenazah korban karena para petugas dari rumah sakit kewalahan menanganinya.
Sebelumnya, sebuah ledakan besar di dekat pusat Beirut menciptakan goncangan ke penjuru ibu kota Lebanon itu, menghancurkan kaca di rumah-rumah penduduk dan menyebabkan balkon apartemen runtuh. Kemudian Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat ditimbun selama enam tahun di gudang pelabuhan, lokasi terjadinya ledakan amat masif yang mengguncang Ibu Kota Beirut tersebut. Aoun menyebut penimbunan zat kimia bersifat eksplosif tersebut tidak dapat diterima, karena dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek keamanan. ANTARA