Dalam butir-butir Pancasila sila ke - 3 Persatuan Indonesia yaitu menekankan pentingnya menjaga persatuan bagi seluruh masyarakt Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Butir-butirnya antara lain, pertama mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Kedua, sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Ketiga; Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia menjadi butir keempat. Kelima adalah memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Butir keenam adalah mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Sedangkan butir ketujuh adalah memajukan pergaulan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Butir- butir tersebut mendorong masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa tanpa memandang suku, agama, ras dan bahkan tidak diperkenankan membeda-bedakan antara suku, ras dan agama satu dengan lainnya.
Butir-butir dari sila Pancasila harus dijalankan dengan konsekwen dan konsisten. Seperti yang diungkapkan Pelaksana Tugas Sekretariat Jenderal DPR RI, Damayanti kepada RRI World Service - Voice of Indonesia. Damayanti menjelaskan pentingnya untuk terus–menerus mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dikalangan masyarakat, sehingga masyarakat Indonesia memiliki ciri kepribadian yang cinta dan menjunjung tinggi nilai luhur meskipun berbeda agama, suku dan golongan.
“ Kalau 4 pilar itu memang MPR sebetulnya ada yang 4 itu ( Pancasila, UUD 45 ,NKRI dan Bhineka Tunggal Ika ) harus dijalankan kalau dengan konsekwen dan konsisten bagus “.
Sementara itu terkait dengan pentingnya menjaga nilai persatuan bangsa tanpa memandang suku, agama, dan ras Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan seperti dikutip dari mpr.go.id mengatakan persoalan SARA, perbedaan dan keragaman sudah selesai 72 tahun lalu . Sehingga menurut Zulkifli Jangan lagi kita mempersoalkan agama, suku, dan latar belakang. Apalagi menurutnya tahun 2018 adalah tahun politik dan di tahun ini terdapat 171 pemilihan kepala daerah dan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden pada September 2018. Zulkifli mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama- sama menjaga persatuan dan meluruskan kembali janji- janji kebangsaan.