(Voinews)Proses perundingan Brexit antara pemerintah Inggrisdan Uni Eropa diperpanjang karena kedua belah pihak masih belum mencapai kesepakatan. Seperti dilansir Associated Press, Senin (14/12), Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dan Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, memutuskan untuk mengesampingkan tenggat yang semula sudah ditetapkan. Hal itu dilakukan untuk menghindari permasalahan yang bisa timbul di bidang ekonomi dan perdagangan lintas negara pada 1 Januari 2021 mendatang. Johnson dalam jumpa pers berharap perundingan pada Desember ini akan mencapai kesepakatan tentang perdagangan dan pengaturan akses di kawasan perbatasan. Selain itu, Brexit juga akan mempengaruhi jutaan pekerja di Eropa dan Inggris, serta perdagangan saham.CNN INDONESIA