(Voinews) Pemerintah Swedia mengakui mereka salah perhitungan dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19), dan dinilai gagal melindungi keselamatan kelompok penduduk lanjut usia yang berada di panti jompo.Hal itu dikatakan Perdana Menteri Swedia, Stefan Löfven, kepada surat kabar Swedia, Aftonbladet, seperti dikutip Associated Press, Rabu (16/12). Saat ini Swedia menghadapi gelombang kedua infeksi Covid-19. Mereka selama ini tetap mempertahankan kebijakan tidak menerapkan penguncian wilayah, berbeda seperti yang dilakukan kebanyakan negara Eropa lainnya, tetapi meminta penduduknya bertanggung jawab menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. Dalam laporan komisi independen yang dipimpin Mats Melin, yang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan pandemi menyatakan pemerintah Swedia tidak siap dan kekurangan peralatan yang mumpuni.Mereka juga menyatakan para penduduk lanjut usia tidak terlindung dari ancaman Covid-19, sebab hampir lebih dari separuh korban meninggal akibat infeksi virus itu adalah para manula yang menghuni panti jompo.CNN INDONESIA