Friday, 13 April 2018 09:30

Indonesia Dan Afrika Punya Potensi Besar Untuk Berkembang.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Indonesia dan Afrika terus menjaga hubungan baiknya guna membangun kemitraan dalam menghadapi tantangan global. Indonesia dan Afrika juga merupakan dua negara yang memiliki potensi besar untuk berkembang dan memperkuat perekonomian satu sama lain. Hal tersebut dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Indonesia-Africa Forum ( IAF ) di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (10/4). Menurut Jusuf Kalla forum ini menjadi penting bagi kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi. Indonesia dan Afrika memiliki potensial besar. Perkembangan kerja sama dengan Afrika adalah prioritas kebijakan luar negeri Indonesia.

Jusuf Kalla menegaskan, seperti Afrika, Indonesia memahami pembangunan infrastruktur sangat penting agar pertumbuhan ekonomi yang pesat dirasakan oleh masyarakat. Menurut Jusuf Kalla, kerja sama Indonesia dan Afrika memiliki masa depan cerah dalam bidang ekonomi, khususnya pada bidang perdagangan dan investasi. Jika Indonesia dan Afrika berhasil dalam memajukan kerja sama ini, maka mereka dapat menunjukkan kepada dunia bahwa kerja sama di antara negara berkembang juga dapat dilakukan. Dengan modal sumber daya manusia yang dimiliki kedua kawasan berkembang, maka industri di Indonesia dan Afrika terdorong untuk maju. Jusuf Kalla yakin dengan lebih dari 400 juta populasi kelas pekerja di Afrika dan Indonesia, dan juga populasi penduduk usia produktif, maka masa depan perekonomian kedua negara sangatlah cerah.

Forum Indonesia-Afrika  2018 yang dilaksanakan pemerintah Indonesia mencatat kesepakatan bisnis senilai 586,56 juta dolar Amerika Serikat antara Indonesia dengan beberapa negara Afrika. Kesepakatan bisnis tersebut mencerminkan kerja sama ekonomi konkret yang saling menguntungkan serta menandai permulaan kolaborasi dan kerja sama untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi antara Indonesia dan Afrika. Kesepakatan bisnis tersebut tercapai dalam beberapa kesepakatan, antara lain antara Indonesia Eximbank dan The African Export-Import Bank, Indonesia Eximbank dan Standard Chartered Bank, PT Wijaya Karya (Wika) dan Chief of Cabinet of Niger, PT TIMAH dan Topwide Ventures, Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia Max Air dan Ethiopian Airlines, PT Perusahaan Perniagaan Internasional dan Madarach Madagascar.

Sementara itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia akan fokus melakukan perdagangan dengan negara Afrika yang berpenduduk besar, misalnya Nigeria dan Kenya. Hal itu dimaksudkan untuk mendorong ekspor Indonesia ke Afrika. Enggartiasto Lukita mengatakan, nilai perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara di benua Afrika ditargetkan meningkat 11 persen pada tahun ini. Untuk mencapai target itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan pertemuan bilateral dengan Maroko dan Nigeria di sela-sela penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum 2018 di Nusa Dua, Bali, pada Selasa (10/4). Pemerintah mencatat, nilai perdagangan antara Afrika-Indonesia pada 2017 mencapai 8,84 miliar dolar Amerika. Angka itu meningkat 15,25 persen dibandingkan capaian pada 2016. IAF merupakan acara yang diadakan pertama kalinya oleh pemerintah Indonesia sebagai dasar/platform untuk mendorong kerja sama ekonomi konkret antara Indonesia dengan negara-negara Afrika. IAF juga sejalan dengan dorongan Presiden Joko Widodo agar Indonesia segera memasuki pasar-pasar nontradisional, terutama Afrika. 

Read 948 times