Friday, 13 April 2018 11:45

Ekspor Pakaian Dari Bali Meningkat 20,83 Persen.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Bali mengekspor pakaian jadi bukan rajutan sebesar 7,48 juta dolar Amerika selama bulan Februari 2018, Jumlah itu meningkat 20,83 persen dibanding bulan Januari 2018 yang tercatat 6,19 juta dolar Amerika. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Kamis mengatakan, pengiriman berbagai jenis busana yang dibuat secara manual dalam usaha industri kecil skala rumah tangga itu mampu memberikan kontribusi 16,55 persen dari total nilai ekspor Bali yang mencapai 45,26 juta dolar Amerika  selama bulan Februari 2018.

Adi Nugroho menambahkan, aneka jenis busana dengan desain yang unik dan menarik itu paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat, menyusul Prancis, Singapura, Spanyol, Australia, Hong Kong, Italia, Jerman, Jepang dan China dan berbagai negara lainnya. Menurut Adi Nugroho pakaian jadi bukan rajutan yang dikombinasikan dengan manik-manik sangat diminati konsumen mancanegara dengan harga yang terjangkau.

Jembatan Holtekamp akan Beroperasi Pada Awal 2019.

Jembatan Holtekamp akan beroperasi pada awal 2019. Jembatan Holtekamp yang menghubungkan Kota Jayapura, Provinsi Papua ditargetkan  selesai pada akhir 2018. Dengan demikian jembatan diharapkan beroperasi pada awal 2019. Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Jakarsih saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Jembatan Holtekamp, Kamis (12/4) mengatakan, saat ini progres pembangunan jembatannya telah mencapai 96,54 persen.

Iwan menjelaskan, ada teknologi penggunaan pendulum yang dapat mengurangi dampak gempa. Apalagi, wilayah Papua dan Maluku merupakan salah satu yang rawan gempa. Gempa 7 Skala Richter bisa diserap dengan pendulum hingga 50 persen. Ini baru pertama kali penempatannya di Indonesia. Selain itu, kawasan sekitar Jembatan Holtekamp yang masih alami akan turut dikembangkan sebagai lokasi wisata maupun rekreasi olahraga. Hal ini disambut baik Presiden Joko Widodo karena akan menambah titik perekonomian baru di Jayapura.

Lima Kepala Daerah Sepakat Kembangkan Kawasan Kedungsepur.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan perwakilan empat pemerintah daerah selain Kota Semarang yang berada di wilayah Kedungsepur yaitu Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Kota Semarang, dan Purwodadi disingkat Kedungsepur Jawa Tengah, Selasa (10/4/2018) menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan wilayah bersama. Hendrar menilai pembangunan wilayah Kedungsepur yang terintegrasi amat penting mengingat Kedungsepur menjadi satu dari sembilan kawasan metropolitan di Indonesia.

Dikatakan, ada banyak hal yang dapat dikerjasamakan dengan daerah-daerah lain di sekitar Kota Semarang yang dikenal dengan Kedungsepur. Namun tiga hal yang ia fokuskan, yakni kerja sama di sektor pariwisata, kesehatan, dan transportasi.

Salah satu kolaborasi yang sudah terjalin di bidang transportasi antara Kota Semarang-Kabupaten Kendal dan Kota Semarang-Kabupaten Semarang. Rencananya, kerja sama bidang transportasi juga akan dijalin dengan Kabupaten Demak. Selain itu akan ada integrasi pembangunan terkait proyek tol laut Semarang-Demak yang akan dibangun dalam waktu dekat. Bupati Kendal, Mirna Annisa, mengatakan kerja sama tersebut menunjang pembangunan di daerahnya. Semarang Raya atau Kedungsepur memiliki banyak potensi. Kolaborasi ini memudahkan masing-masing daerah berkembang bersama dan maju bersama-sama

Read 943 times