Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), Bandung menggelar acara Jelajah Malam Museum KAA dengan tema 'Beyond the Bandung Spirit' pada Jum’at 27 April 2018 . Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara peringatan 63 tahun Konferensi Asia Afrika. Kepala Museum KAA, Meinarti Fauzie, pada Voice of Indonesia, Jum’at 27 April 2018, mengatakan, tidak semua masyarakat umum dapat megikuti jelajah malam. Museum membatasi pengunjung hingga 300 orang yang disaring melalui pendaftaran secara online dari Selasa (10/4) hingga Kamis (19/4).
”Jadi memang setiap kali kami mengadakan Night At The Museum atau Jelajah Malam Museum KAA animo masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini sangat besar. Sejak setahun yang lalu kami memberlakukan sistem reservasi dan menargetkan bahkan membatasi jumlah pengunjung untuk memberikan kenyaman pada para pengunjung Museum KAA yang datang pada malam hari. Pada kegiatan malam hari ini kami hanya menargetkan 300 peserta”
Meinarti menambahkan, pengunjung diajak ke balkon ruang utama Gedung Merdeka yang kini menjadi Museum KAA. Pada hari-hari biasa balkon ini tertutup untuk umum kecuali untuk acara besar. Menurut Meinarti balkon tersebut menjadi salah satu tempat terbaik untuk merasakan kemegahan arsitektur Gedung Merdeka. Di titik ini pula terdapat ruang perdana menteri sponsor Konferensi Asia Afrika yang digunakan 63 tahun silam. Setiap harinya Museum Konferensi Asia Afrika menerima 500 hingga 800 kunjungan. Jelajah Malam Museum KAA ini adalah sebuah acara yang dipersembahkan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Museum KAA dalam rangka Peringatan 63 Tahun Konferensi Asia Afrika. (voi/Dee)