Penyelenggaraan Asian Games 2018 tinggal beberapa bulan lagi. Namun tampaknya Presiden Joko Widodo belum puas dengan promosi yang telah dilakukan untuk hajatan nasional ini. Dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, pada 18 April dan di Kantor Presiden di Jakarta tanggal 4 Mei lalu, Presiden mengingatkan, Asian games masih sebatas hangat, belum menjadi demam di masyarakat. Presiden meminta gaung Asian Games bergema ke seluruh Indonesia. Memang Asian Games adalah perhelatan nasional, bukan hanya milik kota tuan rumah.
Menanggapi kritik Presiden terhadap promosi Asian Games, Erick Thohir, ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia Inasgoc mengatakan, peran lembaga negara sangat penting dalam mempromosikan Asian Games. Di sela-sela acara menyambut Asian Games 2018 bertajuk “BRI Sunday Fest” di Jakarta Minggu (6/5), Erick menyatakan harapannya agar lembaga negara seperti Polri turut berperan aktif mempromosikan Asian Games. Menurutnya Polri dapat melakukan hal ini karena mereka punya banyak sumber daya manusia (SDM) dan jaringan yang luas sampai ke pelosok Indonesia. Sesuatu yang tidak dimiliki Inasgoc.
Sementara itu, Kepala Biro Kerja Sama Kementerian dan Lembaga Polri Brigadir Jenderal Polisi, Herry Wibowo kepada harian Kompas mengatakan, Polri memiliki sekitar 500 ribu personel yang bisa diberdayakan mempromosikan Asian Games. Polri akan membantu promosi lewat kegiatan langsung dan media sosial, termasuk memasang spanduk Asian Games, menghias kantor polisi dengan pernak-pernik Asian Games, hingga menyelenggarakan kegiatan olahraga bersama komunitas di daerah.
Mempromosikan Asian Games 2018 yang akan berlangsung 18 Agustus hingga 2 September mendatang adalah tanggung jawab bersama seluruh institusi negara termasuk TNI dan Polri dan masyarakat. Namun TNI dan Polri juga punya tugas utama dalam penyelenggaraan Asian Games tersebut, yaitu menjaga keamanan. Kementerian Pemuda dan Olah Raga dan Inasgoc harus memanfaatkan banyak jalur selain mengharapkan lembaga-lembaga negara untuk melakukan promosi dalam waktu yang tinggal sedikit ini. Sekolah-sekolah, media sosial dan institusi swasta juga harus digandeng untuk lebih menggiatkan promosi Asian Games 2018.