Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, akan mengembangkan wisata bunga rafflesia guna menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah tersebut. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan Yulian Fauzi di Manna, Sabtu, menjelaskan Balai Konservasi Sumber Daya Alam telah menemukan tiga lokasi munculnya bunga rafflesia, yakni Desa Padang Lebar dan Desa Kemang Manis yang merupakan habitat Rafflesia Bengkuluensis, serta Desa Palau Lebar habitat Rafflesia Arnoldi. Dikatakan, masih ada dua lokasi habitat bunga bangkai Amorphophallus titanium. Ia menilai, dengan ditemukannya tiga lokasi habitat bunga rafflesia tersebut, maka prospek pengembangan wisata di Bengkulu Selatan diharapkan akan berjalan mulus. Rafflesia mekar tidak mengenal musim. Bunga ini bisa menjadi destinasi wisata menarik. Menurut Yulian Fauzi pihaknya berkomiten akan mengembangkan wisata bunga rafflesia di Bengkulu Selatan, sebab tidak hanya tentang eksistensi flora tetapi juga sejarah penemuan bunga rafflesia.
Jakarta Siap Gelar Asian Games
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka 18th Asian Games 2018 Parade di Area Monumen Nasional Minggu (13/5). Dalam kesempatan itu, Anies menyatakan Jakarta siap menyelenggarakan gelaran akbar Asian Games 2018. Dikatakan sudah 99 persen dari semua persiapan Asian Games selesai. Menurutnya, ada tiga komponen yang menjadi fokus Pemprov DKI dalam acara ini, yakni penyelenggaraan, fasilitas, dan prestasi. Pada aspek penyelenggaraan, pemprov telah mengerjakan titipan tugas dari pemerintah pusat seperti menyiapkan equestrian, velodrome, lapangan BMX, dan juga menyiapkan tempat berlatih para atlet. Ia juga telah berkoordinasi dengan asosiasi pusat perbelanjaan agar ikut serta menyambut para atlet yang ingin mencari cindera mata produk dalam negeri. Ini kesempatan secara ekonomi.
Festifal layang – Layang Tanjung Lesung Lestarikan budaya Indonesia.
Pergelaran Rhino Kites Festival atau festival layang-layang hias di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung, Banten, merupakan bentuk nyata melestarikan budaya bangsa Indonesia. Digelarnya Rhino Kites Festival Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung merupakan bukti dan wujud pelestarian budaya bangsa yang harus dikembangkan menjadi produk inovatif untuk memiliki nilai ekonomi. Hal tersebut dikatakan penggagas Museum Layang-layang Indonesia, Endang Ernawati di sela-sela Rhino Kites Festival di Tanjung Lesung, Banten, Minggu. Endang menjelaskan, masyarakat harus bangga dengan layang-layang tradisional karena salah satu produk budaya Indonesia tersebut menjadi primadona dalam acara festival layang-layang Internasional. Sementara itu, Managing Director PT Banten West Java (Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung) & Chief of OC, Rully Lasahido mengatakan Rhino Kites Festival sebagai ajang sosialisasi perhelatan akbar Rhino Cross Triathlon 2018. Rhino Kites Festival adalah bagian dari rangkaian perhelatan akbar Rhino Cross Triathlon 2018. Ajang kejuaraan tersebut terdiri atas lomba berenang, balap sepeda, dan lari melintasi keindahan dan tantangan alam Tanjung Lesung pada tanggal 29-30 September 2018. Sebanyak 24 peserta berasal dari dalam dan luar negeri yakni Belanda, Malaysia, SIngapura, Jerman, dan Belgia ikuti Rhino Kites Festival. Pelayang Jerman Michele, Belanda Bart W Van Assen, Malaysia Nasri Ahmad, Singapura Leong Kwon, dan Belgia Misele.//Sekitar 100 layangan hias akan diterbangkan di Pantai Tanjung Lesung menandai momen resmi peluncuran Rhino Cross Triathlon.