Berbagai pembenahan dilakukan PT Pelindo II Teluk Bayur untuk mengembalikan masa kejayaan Pelabuhan Teluk Bayur. Ditargetkan tahun 2020 mendatang, Pelabuhan Teluk Bayur menjadi pelabuhan terbesar di seluruh Indonesia, sebagaimana diungkapkan General Manager Pelindo II Teluk Bayur Padang, Armen Amir kepada RRI, Minggu (27/5/2018). Dikatakannya, sebagai objek vital pendistribusian arus keluar masuk barang, Teluk Bayur sedang berbenah diri melalui perbaikan fasilitas, peningkatan kapasitas dan produktifitas, serta kelengkapan sistem informasi berbasis IT. Data yang ada menyebutkan, kunjungan kapal ke Pelabuhan Teluk Bayur selama tahun 2017 berjumlah 2 ribu 7 ratus kapal dengan angka pendistribusian arus barang 12 juta ton per tahun. Amat disayangkan jika pelabuhan terbesar di Pantai Barat Sumatera ini tidak bisa bangkit dan mengoptimalkan potensinya yang luar bisa sesuai slogannya, Teluk Bayur Bangkit. Dengan statusnya sekarang, selaku pelabuhan madya, belum cukup bagi Pelabuhan Teluk Bayur berpuas diri. Masih banyak PR yang mesti dikejar untuk mengembalikan masa kejayaan pelabuhan yang didirikan tahun 1858 itu. Pelindo II Teluk Bayur fokus menata kawasan pelabuhan dengan kelengkapan fasilitas yang diperlukan, seperti gudang, serta penambahan luas lahan untuk mendukung operasional jasa kepelabuhan.
Jamaah Cadangan Akan Isi Kuota Jamaah Yang Tidak Melunasi BPIH
Kementerian Agama (Kemenag) telah menutup masa pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) jamaah haji reguler tahap II pada Jumat (25/5/2018) lalu. Namun, sebanyak 943 calon jamaah haji tidak melakukan pelunasan. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan, calon jamaah haji yang sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) akan langsung mengisi kuota jamaah yang tidak melunasi BPIH hingga tahap kedua berakhir. Menurutnya, calon jamaah cadangan yang telah melunasi BPIH jumlahnya lebih dari 944. Sedikitnya, kata Lukman, jamaah cadangan adalah lima persen dari total jamaah haji tahun ini. Untuk diketahui, tercatat ada 201.545 jemaah haji Indonesia yang sudah melakukan pelunasan. Hal itu diungkapkan Kepala Sub Direktorat-Kasubdit Pendaftaran Haji, Noer Aliya Fitra. Sementara itu, sampai dengan Jumat (25/5/2018), total ada 3.981 jemaah yang sudah melakukan pelunasan dengan status cadangan.
8.000 Lebih Warga Lereng Merapi di Klaten Dilarang Beraktifitas di Zone 3 Kilometer
Sebanyak 8.484 jiwa warga yang tinggal di kawasan lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Kawasan Rawan Bencana (KRB)3, diminta tetap waspada dan tidak diperkenankan beraktifitas di zona 3 Kilometer dari puncak Merapi. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Bambang Giyanto , di Yogyakarta Minggu (27/5/2018) mengatakan, ke-8.484 jiwa yang masuk Kawasan Rawan Bencana tiga tersebut tersebar di tiga desa yakni Desa Balerante dihuni 1.963 jiwa dengan jumlah 630 KK, Desa Sidorejo ada 4.167 jiwa dengan jumlah ada 1.259 KK, dan Desa Tegal Mulyo ada 2.354 jiwa dengan jumlah ada 748 KK, meliputi laki laki 4.272 orang dan perempuan 4.212 orang. Lebih lanjut, Bambang Giyanto mengimbau kepada warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana KRB tiga untuk tetap waspada dan tidak diperkenankan beraktifitas di zona 3 kilometer dari pusat Merapi. Menurut Bambang Giyanto, pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah klaster seperti klaster ternak yang bertugas mengurusi ternak, klaster logistik maupun klaster di bidang keamanan dan lainnya. Ia juga menginformasikan bahwa, pihaknya kini juga masih mencari tempat lokasi untuk kandang ternak yang tidak jauh dari tiga Shelter Pengungsian maksimal berjarak dua kilometer, sedangkan hewan ternak seperti sapi dan kambing milik warga lereng Merapi Kecamatan Kemalang di KRB Tiga mencapai 6 ribu ekor lebih.