Setiap manusia harus saling merangkul sesamanya yang berbeda-beda dalam menjalani kehidupan sehari-hari agar terwujud keindahan hidup bersama. Hal itu dikatakan Koordinator Dewan Kehormatan Perwakilan Umat Buddha Indonesia Biksu Tadisa Paramita Mahasthavira di Magelang, Selasa, terkait dengan tema perayaan Trisuci Waisak 2018, "Transformasikan Kesadaran Delusi Menjadi Kesadaran Murni" dan subtema "Marilah Kita Bersama-sama Berjuang Mengalahkan Sang Ego". Ia mengemukakan pentingnya manusia tidak terjebak dalam perbedaan, dalam upaya mencapai kebahagiaan kehidupan, baik secara pribadi maupun bersama. Dikatakannya, perbedaan harus disadari dengan baik sebagai kodrat manusia. Sementara Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya mengatakan Buddha Gautama menemukan jalan pembebasan diri yaitu pencapaian penerangan sempurna menjadi Buddha melalui kesadaran terhadap makna hidup. Puncak perayaan Waisak 2018 terjadi pada Selasa, pukul 21.19.13 WIB, ditandai dengan meditasi selama beberapa saat oleh umat Buddha bersama para biksu sangha Walubi di pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Antara