Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mempunyai keyakinan kuat bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama Pulau Lombok akan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Keyakinan ini didasarkan juga karena adanya kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober lalu setelah sempat terbengkalai hingga 29 tahun lamanya.
Berbicara saat Safari Ramadhan Rabu di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Tito membandingkan KEK Mandalika yang sedang dibangun ini dengan kawasan Nusa Dua di Bali yang menjadi tuan rumah Sidang Umum Interpol ke-85 pada November 2016.
Tito bersyukur Indonesia memiliki Nusa Dua yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang yang mampu menampung ribuan orang, memiliki lapangan golf, dan pantai yang indah. Hal ini juga yang membuat Raja Salman memperpanjang waktunya di Indonesia dari semula delapan hari menjadi 12 hari.
Ia membandingkannya dengan konferensi interpol di Cina pada 2017 yang dihadiri 158 negara atau lebih sedikit dengan yang ada di Bali. Tito meyakini, Mandalika dan Lombok bisa menjadi seperti yang ada di Nusa Dua, Bali dalam beberapa waktu mendatang. Bahkan, KEK Mandalika ia prediksi akan jauh lebih istimewa dibanding Nusa Dua karena Mandalika memiliki luas hingga empat kali lebih besar dari Nusa Dua.
Sepinya Kota Denpasar saat Hari Umanis Galungan
Suasana Kota Denpasar dan sekitarnya pada hari Umanis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) masih sepi dari aktifitas terutama lalu lintas tampak lengang. Dari pantauan Antara, Kamis, sejumlah pasar tradisional di seputaran kota masih tampak tutup, meskipun sebagian kecil ada yang berjualan, namun tidak ada pembeli, tidak seperti hari-hari biasanya selalu ramai.
Demikian pula sejumlah toko di sepanjang jalan di ibukota Provinsi Bali itu masih tutup, sehingga aktifitas ekonomi masih belum terlihat seperti biasanya. Hal yang sama juga terlihat di perkantoran pemerintah dan swasta masih tutup, kecuali instansi vital yang memberikan pelayanan umum bersifat mendesak seperti rumah sakit tetap melakukan aktivitas seperti biasa.
Berkaitan Hari Raya Galungan yaitu hari besar bagi umat Hindu tersebut, seluruh perkantoran dan sekolah di Bali tutup selama tiga hari berturut-turut, mulai hari Penampahan Galungan pada Selasa (29/5) yang juga bertepatan dengan hari Waisak, menyusul Hari Raya Galungan pada Rabu (30/5) dan Umanis Galungan, Kamis (31/5).
Kondisi sepi demikian diperkirakan masih terjadi dalam tiga hari ke depan, menyusul hari libur nasional 1 Juni hari lahirnya Pancasila Jumat (1/6), dan Sabtu (2/6), Minggu (3/6) juga merupakan hari libur, karena perkantoran di Bali menerapkan lima hari kerja dalam setiap pekannya.
Perayaan Waisak yang Dirangkai dengan buka puasa bersama di Makasar.
Perayaan Tri Suci Waisak di Vihara Sasana Dipa Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama dengan pemuka agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan karena bertepatan juga dengan bulan Ramadan. Ketua Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulawesi Selatan, Yongris Lao di Makassar, mengatakan hal ini merupakan momentum penting untuk menjaga toleransi beragama. Menurut Yongris, perayaan Waisak tahun ini sangat baik karena butuh beberapa tahun hingga pelaksanaannya bisa bersamaan.
Bhikku Siritatano Mahathera saat memberikan sambutannya mengatakan bulan Ramadan yang bertepatan dengan Hari Raya Waisak ini menjadi momentum yang baik dalam menjaga kedamaian umat beragama. Ia pun menyampaikan hikmah dari perjalanan Sidarta Gautama selama enam tahun setelah meninggalkan istana dan segala kemewahan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Selatan, Asmanto Baso mengatakan penyelenggaraan acara ini merupakan salah satu bentuk toleransi umat beragama yang berjalan baik. Acara beruka puasa bersama tersebut juga dihadiri para pemuka agama Budha, Islam, Hindu, dan Kristen, dan unsur pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, umat Budha dan warga sekitar Vihara di Jalan Lokon Kota Makassar.