Monday, 09 August 2021 12:05

Ilmuwan Teliti Varian Baru Virus Corona Selain Delta

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

 

(Voinews)  Penyebaran virus SARS-CoV-2 telah melahirkan nama-nama varian dari alfabet Yunani. Sistem penamaan itu digunakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melacak mutasi baru virus penyebab COVID-19. Beberapa varian memiliki sifat yang lebih unggul dalam menulari manusia atau menembus perlindungan vaksin. Dilansir dari Antara, Senin (9/8/2021), saat ini, para ilmuwan masih terfokus pada Delta, varian dominan yang sedang menyebar cepat di seluruh dunia. Namun, mereka juga meneliti kemungkinan varian-varian lain dapat menggantikan posisi Delta di kemudian hari.  Seperti dilaporkan WHO, Delta yang pertama kali terdeteksi di India masih menjadi varian yang paling mengkhawatirkan. Varian ini menyerang populasi yang tidak divaksin di banyak negara dan terbukti mampu menginfeksi sebagian orang yang telah menerima vaksin ketimbang varian pendahulunya.WHO memasukkan Delta dalam daftar variant of concern (VOC) karena telah menunjukkan kemampuan menular dengan cepat. Varian ini bahkan menyebabkan penyakit yang lebih parah atau mengurangi efektivitas vaksin dan pengobatan COVID-19. ANTARA

 

(Voinews)  Penyebaran virus SARS-CoV-2 telah melahirkan nama-nama varian dari alfabet Yunani. Sistem penamaan itu digunakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melacak mutasi baru virus penyebab COVID-19. Beberapa varian memiliki sifat yang lebih unggul dalam menulari manusia atau menembus perlindungan vaksin. Dilansir dari Antara, Senin (9/8/2021), saat ini, para ilmuwan masih terfokus pada Delta, varian dominan yang sedang menyebar cepat di seluruh dunia. Namun, mereka juga meneliti kemungkinan varian-varian lain dapat menggantikan posisi Delta di kemudian hari.  Seperti dilaporkan WHO, Delta yang pertama kali terdeteksi di India masih menjadi varian yang paling mengkhawatirkan. Varian ini menyerang populasi yang tidak divaksin di banyak negara dan terbukti mampu menginfeksi sebagian orang yang telah menerima vaksin ketimbang varian pendahulunya.WHO memasukkan Delta dalam daftar variant of concern (VOC) karena telah menunjukkan kemampuan menular dengan cepat. Varian ini bahkan menyebabkan penyakit yang lebih parah atau mengurangi efektivitas vaksin dan pengobatan COVID-19. ANTARA

Read 142 times Last modified on Wednesday, 11 August 2021 21:28