(Voinews) Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun meyakini skema penyelesaian transaksi bilateral (LCS) Indonesia-Tiongkok dengan menggunakan mata uang rupiah dan yuan mampu memulihkan situasi perekonomian nasional. Hal itu dikatakan Djauhari Oratmangun saat memberikan sambutan pada webinar "Diseminasi LCS Indonesia-Tiongkok", Rabu. Ia berharap skema LCS bisa diimplementasikan oleh para pelaku usaha di kedua negara, termasuk transaksi digital. Apalagi sebelum pandemi, Tiongkok menjadi penyumbang terbanyak wisatawan asing ke Indonesia dengan rata-rata 2 juta kunjungan per tahun. Oleh sebab itu, menurut dia, implementasi LCS akan sangat menguntungkan bagi kedua negara. Implementasi LCS juga secara tidak langsung akan memperkuat hubungan ekonomi dan politik Indonesia dengan Tiongkok. Ia menjelaskan, sepanjang 2020 Tiongkok menjadi investor asing terbesar kedua di Indonesia dengan nilai 4,8 miliar dolar AS (Rp68,5 triliun), sedangkan perdagangan kedua negara sebesar 78,37 miliar dolar AS.ANTARA
