(Voinews) Kamboja telah melepaskan 26 orang yang merupakan aktivis politik, lingkungan, dan kepemudaan, yang menghadapi tuntutan penghasutan melawan pemerintah. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan pembebasan itu merupakan langkah positif namun masih banyak yang ditahan. Perdana Menteri Hun Sen, yang telah memimpin Kamboja selama 36 tahun, menghadapi seruan untuk memperbaiki catatan HAM dalam pemerintahannya menjelang konferensi tingkat tinggi Asia-Eropa, di mana Kamboja menjadi tuan rumah, pada bulan ini.Seorang juru bicara kementerian kehakiman, Chin Malin pada Reuters, Rabu, mengkonfirmasi dilepasnya para aktivis yang ditahan dan menolak adanya tekanan internasional. Dia mengatakan salah satu alasan dilepasnya para tahanan adalah untuk mengurangi kelebihan beban kapasitas penjara. Chin Malin mengatakan, Ini adalah prosedur normal pengadilan, pengadilan tidak memperhatikan apakah para tahanan aktivis atau bukan. REUTERS/ANTARA