(Voinews.id)Badan Intelijen Negara (BIN) mengingatkan seluruh pihak terhadap pentingnya percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk menurunkan angka positivity rate nasional.
"BIN terus menggencarkan percepatan vaksinasi demi memenuhi target 70 hingga 75 persen populasi secara nasional," kata Kepala BIN Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan puncak kasus positif COVID-19 diperkirakan sudah terlampaui. Namun, target vaksinasi nasional harus dicapai agar tidak ada pembalikan fenomena penurunan positivity rate.
Dia menyebutkan per 4 Maret 2022, positivity rateCOVID-19 di Indonesia sudah turun menjadi 16,3 persen dari 18,2 persen pada akhir Februari 2022.
Pada saat yang sama, tambahnya, ada 15 provinsi mengalami penurunan kasus harian dan delapan provinsi yang kasus penularan COVID-19 melandai.
"Ini data yang menggembirakan, tapi tidak boleh mengurangi kewaspadaan," tegasnya.
Saat puncak positivity rate terlampaui dan penurunan kasus harian terlihat, dia mengatakan, upaya pengendalian penyebaran COVID-19 justru harus dioptimalkan, sehingga fenomena penurunan tingkat penularan kasus COVID-19 itu berlanjut ke titik yang paling dekat bagi Indonesia untuk aman dari pandemi.
Secara umum, dalam sepekan terakhir, BIN terus gencar menyosialisasikan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan capaian di kalangan anak-anak dan warga lanjut usia (lansia).
Vaksinasi COVID-19, baik dosis utama maupun dosis penguat (booster), diselenggarakan di 12 provinsi yang disebar di puluhan titik pelayanan.
Cakupan vaksinasi tersebut diperluas hingga ke pelosok desa atau pulau, yang selama ini sulit dijangkau atau dikenal dengan istilah wilayah terpencil, terdalam, terluar, dan terjauh (4T).
Sementara itu, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Bangka Belitung Imam Santoso mengatakan pihaknya menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah Bangka Belitung hingga unit terkecil untuk melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah atau door to door.
"Komitmen kami yaitu menjangkau dan mempermudah akses vaksin bagi semua lapisan masyarakat, termasuk yang tinggal jauh di pelosok pedesaan dan kepulauan," katanya.
Di Provinsi Riau, BIN Daerah setempat menggelar vaksinasi secara serentak di enam wilayah, termasuk daerah 4T, yakni Bengkalis, Dumai, Meranti, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Siak.
Jumlah vaksin yang berhasil disuntikkan di Riau mencapai 248.000 dosis per bulan, dengan sasaran utama anak usia 6 hingga 11 tahun serta kelompok lansia.
"Kami pakai metode terpusat dan door to door, agar cakupan meluas. Dengan demikian akan terbentuk benteng pelindung bagi masyarakat, termasuk di wilayah terjauh, terdalam, dan terpencil," ujar Kabinda Riau Brigjen TNI Amino Setya Budi.antara