(Voinews.id)Indonesia akan kembali menggelar Kejuaraan Dunia MotoGP pertamanya dalam 25 tahun terakhir pada akhir pekan ini.
Setelah menyaksikan balapan di Sirkuit Internasional Sentul pada 1997 silam, para fan di Indonesia akan merasakan kembali gempita MotoGP di Tanah Air saat Sirkuit Pertamina Mandalika di Lombok, NTB menjadi tuan rumah balap seri kedua kalender MotoGP 2022 akhir pekan ini.
Trek yang berada di pesisir selatan Pulau Lombok itu mungkin terasa jauh dan susah diakses saat ini, tetapi fasilitas modern itu nantinya bakal menjadi hub yang besar untuk ajang-ajang balap dunia.
Panorama perbukitan dan pantai berpasir putih yang mengelilingi sirkuit sepanjang 4,3km itu juga menjadi nilai tambah untuk dinikmati para penggila balap yang datang kesana, wisatawan, bahkan kru tim dan pebalap MotoGP itu sendiri, dan diharapkan mampu menyaingi tetangganya Bali sebagai destinasi liburan.
"Sebagai event yang berkelanjutan, kita wajib menjaga yang pertama menjadi yang berkesan," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ini adalah sebuah perhelatan besar, yang bukan sekedar balap dan MotoGP tapi kami harapkan juga menjadi awal dari kebangkitan pariwisata dan awal dari country branding Indonesia sebagai negara yang besar, yang insyaallah akan berhasil menyelenggarakan MotoGP."
Negara kepulauan dengan populasi 270 juta penduduk itu juga menjadi pasar yang besar dari MotoGP karena 'kegilaan' para penggemar balap roda dua.
Bahkan sang presiden, Joko Widodo, menggemari sepeda motor dan telah menjajal aspal Sirkuit Pertamina Mandalika dengan motor Kawasaki hijau custom saat secara resmi membuka sirkuit itu pada November tahun lalu.
Ketika trek menjadi tuan rumah balapan penutup musim kejuaraan World Superbike pada bulan itu, muncul kekhawatiran soal kondisi permukaan lintasan.
Sejumlah pebalap termasuk Toprak Razgatlioglu, yang mengklaim gelar juara dunia di Mandalika, mengatakan terdapat sejumlah bagian aspal yang terlepas saat melaju di sana.
Para pebalap MotoGP yang menjalani tes pramusim pada Februari mengeluarkan keluhan yang serupa, mengatakan bahwa kondisi lintasan kotor dan terkelupas, dengan serpihan dan batu-batu yang melayang ke arah mereka layaknya peluru.
Pebalap Ducati Francesco Bagnaia bahkan memperlihatkan luka memar di lengannya akibat terkena batu yang terpelanting dari motor pebalap lain saat ia melaju kencang di belakangnya.