Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan, semakin maju sebuah negara, frekuensi pembangunan pasti meningkat. Semakin maju sebuah negara, maka kebutuhan akan tenaga konsultan juga meningkat.Nova Iriansyah saat membuka musyawarah daerah pertama Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia di Banda Aceh, Senin (16/7) menambahkan, jasa konsultan dalam menentukan pilihan teknologi, manajemen, sistim pengawasan, dan mekanisme pelaksanaan pembangunan sangat dibutuhkan agar pembangunan di Aceh berjalan efektif. Peran jasa konsultan tidak hanya dibutuhkan saat tahapan perencanaan atau studi kelayakan, tapi juga penting peranannya dalam penyiapan proyek, perekayasaan, supervisi pelaksanaan, hingga pada tahap evaluasi dan pemantauan.Kualitas seorang konsultan juga sangat berpengaruh pada hasil pekerjaan yang dilaksanakan. Tak heran jika di negara-negara maju, peran konsultan begitu penting dalam mendorong agar proyek yang dikerjakan memberi hasil yang terbaik. Profesi ini semakin penting, terutama sejak berlakunya kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Hal itu dikarenakan kebijakan MEA telah menghadirkan pasar bebas di kawasan ASEAN, sekaligus mendorong kian ketatnya persaingan di tingkat global.
Delegasi Dari 24 Negara Di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Mengikuti Pelatihan Perikanan Dan Budidaya Perikanan Atau Akuakultur.
Duta Besar pada Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Diar Nurbintoro, Selasa (17/7) mengatakan, pelatihan ini merupakan program bantuan teknis Indonesia kepada negara-negara berkembang, Pelatihan digelar di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, 16 sampai 20 Juli ini.Menurutnya, Banyuwangi dipilih karena sektor perikanannya bagus dan memiliki fasilitas pelatihan yang memadai. Acara tersebut merupakan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan 24 negara dalam rangka meningkatkan kapasitas para pelaku perikanan di negara berkembang. Sementara itu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengapresiasi penunjukan Banyuwangi sebagai tempat pelabuhan bagi delegasi dari berbagai negara tersebut. Menurutnya, acara ini adalah wujud diplomasi yang bagus, sekaligus menunjukkan bahwa kinerja sektor perikanan Indonesia telah diakui oleh negara lain. Selain itu, acara ini bisa menjadi upaya dari Banyuwangi untuk mempromosikan sektor perikanan dan pariwisata. Peserta berjumlah 28 orang, antara lain dari Bangladesh, Kiribati, Papua Nugini, Afrika Selatan, Aljazair, Libya, Madagaskar, Maroko, Mauritania, Sudan, dan Tunisia.
Pelajar dari Kota Kediri Torehkan Prestasi Di Kancah Internasional
Pelajar dari Kota Kediri Torehkan Prestasi Di Kancah Internasional
Dua pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kediri menorehkan prestasi di kancah internasional. Mereka memperoleh medali perak dalam ajang International Young Scientist Innovation Exhibition yang berlangsung 9 sampai 13 Juli lalu, di Malaysia. Shona Fa’iqa Febiastuti dan Aulia Fidia Syahrina, yang duduk dibangku kelas XI (sebelas), mencetuskan penemuan mereka, yakni The Organic Antiseptic Hand Sanitizer Wipes berupa tissu yang dapat menurunkan panas tubuh dan menyerap virus serta bakteri. Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, bangga pada kedua pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri Kediri tersebut. Ia di Kediri, Jawa Timur, Senin (16/7) mengungkapkan, dengan mengikuti ajang internasional seperti ini, dapat meningkatkan daya saing dari siswa-siswa. Walikota Kediri itu berharap, ke depannya akan bermunculan banyak anak-anak yang mengharumkan nama Kota Kediri di tingkat internasional.