(voinews.id)Pesta kembang api berlangsung di Kabul pada Selasa (30/8) malam untuk menandai tahun pertama penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang disebut Taliban sebagai 'Hari Kebebasan'.
"Kembang api dengan berbagai warna indah akan ditampilkan untuk menandai Hari Kemenangan," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid sebelumnya pada Selasa.
Pesta kembang api itu diiringi dengan perayaan dengan tembakan ke udara dari banyak kawasan di Kabul, ibu kota Afghanistan. Taliban, yang merupakan pemerintah de facto Afghanistan, juga menyatakan Rabu sebagai hari libur nasional dalam rangka hari peringatan tersebut, kata kementerian ketenagakerjaan.
Penarikan tentara AS pada 2021 diselesaikan satu menit menjelang tengah malam waktu setempat pada 30 Agustus --ketika kendali Afghanistan direbut oleh Taliban. Sebelum itu, Taliban melancarkan gerilya selama 20 tahun terhadap pasukan internasional pimpinan AS, yang melakukan invasi ke Afghanistan pada 1 Oktober 2001 setelah serangan 11 September di New York.
Kepala Komando Pusat AS tahun lalu mengatakan "banyak kesedihan" terkait penarikan tersebut. Setelah gagal mengantisipasi bahwa Taliban akan merebut kemenangan begitu cepat, AS beserta negara-negara sekutunya sesama anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) menarik pasukan mereka dengan tergesa-gesa.
AS menyelesaikan penarikan dari Afghanistan dengan menerbangkan para personel secara besar-besaran.
Penerbangan itu, yang berlangsung kacau, menewaskan 13 personel AS. Kekacauan itu juga membuat ribuan warga Afghanistan serta ratusan warga Amerika, yang berebut pergi untuk menyelamatkan diri dari kekuasaan Taliban, tertinggal. Beberapa dari mereka kemudian bisa berangkat, namun banyak lainnya masih berada di Afghanistan.
Taliban sedang berusaha membangun pemerintahan yang berfungsi penuh serta diakui oleh masyarakat internasional. Kelompok tersebut saat ini juga harus menghadapi perlawanan dari dalam, yang dipimpin oleh kelompok Afghanistan jaringan ISIS.
Sumber: Reuters