(voinews.id)Utusan Khusus PBB Bidang Kelautan Peter Thomson mengatakan pentingnya upaya global untuk merestorasi ekosistem mangrove, lahan basah, maupun lamun untuk memerangi perubahan iklim.
“Ekosistem mangrove sangat penting untuk melawan perubahan iklim,” ujar Peter Thomson dalam Tri Hita Karana Forum Climate “Membuat Sejarah untuk Aksi Iklim” secara virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Semua orang, lanjut dia, harus berhenti mencemari laut serta menangkap ikan secara berlebihan. Thomson meminta semua pihak untuk melindungi dan memulihkan stok karbon biru yang sangat berhubungan dengan ekosistem mangrove, lahan basah maupun lamun.
Lamun adalah jenis tumbuhan yang hidup di laut dangkal, berbiji tunggal, terdiri atas rimpang, daun, dan akar, serta berbunga, berbuah dan menghasilkan biji Mangrove, lahan basah maupun lamun dikenal sebagai penyerap karbon yang terus menerus membersihkan udara dengan menyerap karbon dan menyimpannya di luar atmosfer.
Ia mengatakan laut bisa menjadi solusi untuk mengatasi perubahan iklim. Untuk itu, lanjut dia, semua pihak harus berinvestasi dalam ekonomi biru yang berkelanjutan, beralih ke sumber energi bahan bakar non-fosil dan mendanai infrastruktur energi lepas pantai yang terbarukan.
Dalam kesempatan terpisah, CEO Environmental Justice Foundation Steven Trent mengatakan lautan merupakan sekutu terpenting dalam melawan krisis iklim. “Kita harus menyadari ini dan bertindak untuk melindunginya. Kita tidak bisa melindungi iklim kita tanpa aksi laut,” kata dia.
Lautan menutupi lebih dari 70 persen permukaan bumi, mengandung 78 persen biomassa hewan dan menghasilkan lebih banyak oksigen daripada semua hutan dunia. Ia mengatakan lautan mengatur air hujan, cuaca, iklim, dan lingkungan pesisir. Lautan membuat Bumi layak huni bagi umat manusia.
Ini merupakan “jantung biru yang berdetak” di planet Bumi. Saat bumi memanas, lautan menyerap sekitar sepertiga dari CO2 yang kita lepaskan ke atmosfer, kata Trent. Lautan yang sehat dan penuh dengan kehidupan merupakan instrumen penting untuk mengatasi pemanasan global.
antara