(voinews.id)Ribuan warga Korea Selatan telah dievakuasi saat Topan Hinnamnor menghantam bagian selatan negara itu, kata pihak berwenang pada Selasa. Topan Hinnamnor melanda Korea Selatan dengan hujan lebat dan angin kencang diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari.
Menurut Badan Meteorologi Korea, topan tersebut bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 52 kilometer per jam dan meninggalkan semenanjung Korea sekitar pukul 07:10 (waktu setempat) melalui perairan di tenggara kota Ulsan setelah melewati kota pesisir Geoje.
Topan itu diperkirakan akan menuju timur laut dan melewati sekitar 400 km barat laut Sapporo, Jepang sekitar tengah malam pada Selasa, kata badan tersebut.
Presiden Yoon Suk yeol mengadakan pertemuan untuk tanggapan bencana dan mendesak para pejabat untuk mengambil tindakan pencegahan sampai topan benar-benar berlalu, kata juru bicara Yoon.
"Hujan lebat, angin kencang dan gelombang badai diperkirakan berlangsung sampai Selasa," kata badan cuaca Korsel itu yang juga memperingatkan akan adanya gelombang air "sangat" tinggi di daerah pesisir.
Pihak berwenang Korsel menyebutkan bahwa hingga Selasa pagi, sebanyak 3.463 orang telah dievakuasi yang sebagian besar dari wilayah selatan, dan seorang warga berusia 25 tahun dilaporkan hilang di Ulsan. Topan Hinnamnor telah menyebabkan pembatalan ratusan penerbangan, penangguhan operasi bisnis dan penutupan sekolah.
Seorang juru bicara perusahaan pembuatan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering mengatakan sejauh ini tidak ada insiden di galangan kapalnya, dan perusahaan itu menghentikan produksi pada Selasa pagi seperti yang direncanakan.
Perusahaan pembuat kapal lainnya Hyundai Heavy Industries mengatakan pihaknya berencana untuk melanjutkan pekerjaan pada Selasa sore. Kedua galangan kapal itu terletak di atau dekat jalur yang dilalui topan Hinnamnor.
Satu peristiwa kebakaran terjadi di pabrik baja POSCO di Pohang tetapi belum diketahui apakah kebakaran itu terkait dengan bencana topan, kata seorang juru bicara. Korea Utara, negara tetangga Korsel, juga bersiap menghadapi kerusakan akibat topan Hinnamnor.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan selama dua hari untuk membahas upaya pencegahan bencana dan rencana melepaskan air dari bendungan di dekat perbatasannya dengan Korea Selatan.
Korea Selatan telah berulang kali mendesak Korea Utara untuk memberikan pemberitahuan sebelum melepaskan air dari bendungan karena dapat mengakibatkan banjir di hilir, tetapi Pyongyang tetap tidak menanggapi.
Sumber: Reuters