Presiden Joko Widodo, Jumat di Jakarta, memastikan pemerintah Indonesia membuka diri terhadap kemungkinan masuknya bantuan dari pihak asing bagi korban bencana Lombok, Nusa Tenggara Barat. Meskipun demikian Presiden menegaskan bahwa pemerintah Indonesia mampu untuk memberikan penanganan kepada para korban, termasuk untuk melakukan proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan yang hancur akibat bencana gempa tersebut.
Di kesempatan yang sama, Presiden juga menyampaikan kemungkinan dirinya mengunjungi provinsi Nusa Tenggara Barat guna melihat langsung langkah penanganan bencana yang dilakukan oleh jajarannya.
‘’Ya kita terbuka menerima bantuan krn masyarakat di sana memerlukan. Tapi kita sendiri juga masih mampu mengatasi itu dalam membangun kembali rumah2 yang rusak nanti. Nanti mungkin saya krn ini masih ada gempa2 sy disarankan kesana hari minggu atau senin atau selasa. Kita masih lihat suasana di sana karena hampir tiap hari selalu ada gempa yang bukan gempa kecil kemarin 6,2 sebelumnya ada 6, 5’’.
Sebelumnya dilaporkan, gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter mengguncang provinsi Nusa Tenggara Barat pada Minggu 5 Agustus 2018 sore. Gempa tersebut berpusat di laut sebelah timur laut Lombok Utara pada kedalaman 15 km.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan kota Mataram menjadi daerah dengan dampak kerusakan terparah akibat gempa.
Hingga kemarin, gempa susulan dengan kekuatan 6,2 skala richter masih dirasakan di wilayah tersebut. Ndy
