VOInews, Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mendukung upaya pengembangan pemerintahan digital dengan memfasilitasi penyusunan cetak biru smart city atau kota cerdas untuk pemerintah kota dan kabupaten yang ada di Indonesia. Komitmen itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam International Smart City Conference 2023 The Design of Indonesia: Creating a Connected and Smart Future" di Jakarta, Selasa. Kementerian Komunikasi dan Informatika juga berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengembangkan rancangan Peraturan Menteri Kota Cerdas.
Gerakan smart city telah dilakukan sejak 2017. Menteri Budi Arie Setiadi mengatakan, program kota cerdas yang telah berjalan sudah memberikan dampak positif kepada lebih dari 183 juta penduduk Indonesia di 241 kota dan kabupaten. Pemerintah Indonesia menargetkan terwujudnya 100 smart city di Indonesia.
Menjadikan kota-kota di Indonesia sebagai smart city memang harus secepatnya dilaksanakan. Menurut data Kementerian Dalam Negeri diproyeksikan pada tahun 2045 sebanyak 82,37% populasi akan hidup di pusat perkotaan. Dengan besarnya populasi di perkotaan, tentu akan semakin banyak permasalahan yang muncul. Konsep Smart City diharapkan akan menjawab berbagai tantangan kependudukan, seperti Urbanisasi dan peningkatan jumlah warga perkotaan secara signifikan. Di samping itu, diharapkan juga akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mengurangi angka kemiskinan di perkotaan, serta tingkat pertumbuhan antar kota yang yang berkembang.
Mengutip Laporan Akhir Kajian Pengembangan Smart City Di Indonesia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan Nasional Bappenas menyebut Smart City pada dasarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari kawasan perkotaan yang mampu memenuhi kebutuhan penduduknya dan menuju kepada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.
Dalam pengembangan kota cerdas secara umum Indonesia menyiapkan enam aspek dasar yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Society, Smart Environment, dan Smart Living.
Dari keenam aspek ini jelas peran utama dalam menciptakan kota cerdas memang dipegang oleh pemerintah, tetapi peran dan keterlibatan pihak-pihak lain sangat menentukan. Sinergi yang kuat antara pemerintah, akademisi, industri, asosiasi dan masyarakat juga menjadi kunci dalam terwujudnya kota cerdas di Indonesia. Yang pada akhirnya akan mensejahterakan rakyat Indonesia.(Nouvarah Ahdiba)