VOInews.id- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melaporkan kemajuan dalam mencapai kesepakatan untuk membebaskan warga Israel yang disandera oleh kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza. "Kita membuat kemajuan. Saya rasa tidak disarankan untuk berbicara terlalu banyak, bahkan pada tahap ini, tetapi saya berharap akan ada kabar baik segera,” kata Netanyahu dalam pertemuan dengan tentara Israel seperti dilaporkan harian Yedioth Ahronoth pada Selasa. Kantor Netanyahu mengatakan kabinetnya akan menggelar pertemuan pada Selasa malam untuk mendiskusikan perkembangan upaya pembebasan sandera. Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, sebelumnya melaporkan bahwa Qatar mungkin mengumumkan gencatan senjata di Gaza, di mana kesepakatan pertukaran tahanan akan dilakukan antara warga Palestina dan Israel.
KAN, mengutip sumber Israel yang mengetahui rincian perjanjian prospektif antara Israel dan Hamas, mengatakan perjanjian tersebut akan segera diselesaikan dan Qatar mungkin akan mengumumkan persyaratannya pada Selasa malam waktu setempat. Sementara itu, Qatar menolak mengomentari laporan tentang kesepakatan antara Israel dan Hamas, sampai benar-benar diumumkan secara resmi.
“Kami tidak dapat mengumumkan perkembangan apa pun sampai perjanjian ini diselesaikan dan diumumkan secara resmi,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari. Hamas diyakini menahan sedikitnya 239 warga Israel, menyusul serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023. Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas. Serangan Israel menewaskan lebih dari 13.300 warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan, menurut otoritas kesehatan di Gaza. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung itu. Di pihak lain, Israel mencatat 1.200 korban tewas akibat serangan Hamas.
Sumber: Anadolu