Gencatan senjata telah memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk masuk ke Gaza setelah sebagian besar wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta penduduk itu menjadi reruntuhan akibat pemboman Israel sebagai respons terhadap serangan mematikan yang dilakukan militan Hamas pada 7 Oktober.
Hamas, yang sudah membebaskan 16 sandera dengan imbalan 30 tahanan Palestina pada Rabu lalu (29/11), mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gencatan senjata akan berlanjut hingga hari ketujuh.
Sementara militer Israel dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa menit sebelum gencatan senjata sementara berakhir pada pukul 05.00 GMT (12.00 WIB) menyatakan bahwa jeda operasional akan terus berlanjut mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan tunduk pada ketentuan kerangka kerja.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar yang menjadi mediator utama antara pihak-pihak yang bertikai, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat, kondisi gencatan senjata, termasuk penghentian permusuhan dan masuknya bantuan kemanusiaan, akan tetap sama.
Sebelumnya Dewan Keamanan Perserikatan bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadopsi Resolusi 2712 yang menyerukan perpanjangan jeda kemanusiaan yang mendesak di Jalur Gaza untuk memfasilitasi penyediaan barang dan jasa yang penting bagi penduduk setempat. Pada pertemuan DK PBB hari Rabu lalu (29/11), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan perlunya “gencatan senjata kemanusiaan yang sesungguhnya” dan mencapai solusi dua negara.
Pertemuan dewan pada hari Rabu bertepatan dengan peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Warga Palestina, yang diperingati setiap 29 November sejak 1977.
Hingga gencatan senjata diumumkan pada hari Jumat, 24 November, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengngkapkan lebih dari 15.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.150 anak-anak telah tewas dan 36.000 lainnya terluka.
Seperti yang disampaikan Sekjen PBB, diharapkan semoga Hamas dan Israel mencapai gencatan senjata seutuhnya dan solusi damai permanen, sehingga masing-masing pihak dapat kembali memulai dan membangun kehidupan baru mereka dengan damai.