Namun Kondisi dunia saat ini sedang tidak baik. The Guardian mencatat kemegahan Natal 2023 di negara-negara Eropa tidak seperti biasanya. Banyak kota yang memangkas pengeluaran untuk lampu natal. Beberapa kota di Prancis dan Jerman mematikan lampu natal lebih cepat dari biasanya untuk menghemat energi. Meskipun ada pemangkasan energi di sejumlah kota di Eropa, kemeriahan Natal tetap terasa. Paus Fransiskus sebagai pemimpin gereja Katolik secara tradisional mengucapkan salam untuk dunia dari balkon Basilika St. Petrus di Vatikan dan menyerukan perdamaian.
Di Indonesia, populasi yang beragama Kristen hanya sekitar 10%. Namun dengan tingginya toleransi, Natal selalu dirayakan dengan khidmat dan meriah. Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang membawahi gereja-gereja Protestan dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang menaungi gereja Katolik telah mengumumkan tema Natal 2023, yakni "Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi". Tema yang dianggap sangat relevan dengan kondisi dunia kini.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi turut mengucapkan selamat disertai pesan terkait Natal 2023. Pemerintah berharap, Natal 2023 menghadirkan kedamaian di Tanah Air. Muhadjir Effendi menyampaikan, bangsa Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari beragam suku, etnis, bahasa, budaya, dan agama. Karenanya Masyarakat harus menyikapi, menghadapi kemajemukan tersebut, dengan membangun semangat kebersamaan.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin juga menyampaikan ucapan selamat Natal dan Tahun Baru 2024 melalui siaran video Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Minggu (24/12/2023). Ma'ruf Amin mengajak umat Kristiani untuk mendoakan perdamaian dunia pada momentum perayaan Natal 2023.
Selamat Hari Raya Natal bagi Anda yang merayakannya.