Wednesday, 27 December 2023 20:45

Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Para pekerja sedang memindahkan kontainer berisi vaksin saat pandemi Covid-19 awal dekade 2020-an lalu.

 

Tanggal 27 Desember telah ditetapkan PBB sebagai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional. Pada 27 Desember 2020 Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara, dalam pertemuan secara daring, setuju dengan gagasan Duta Besar Vietnam untuk PBB saat itu, Dang Dinh Quy, untuk memperingati tanggal 27 Desember sebagai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional.

Latar belakang penetapan peringatan tersebut adalah wabah Covid-19 pada akhir tahun 2019. Wabah yang berawal di Tiongkok itu dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, menelan jutaan korban serta membuat dunia terkejut dan kewalahan. Organisasi Kesehatan Dunia WHO per tanggal 9 Agustus 2023 mencatat lebih dari 760 juta kasus Covid-19 dengan 6,9 juta kematian di seluruh dunia. Angka sesungguhnya diperkirakan jauh lebih besar.

 

Setelah penelitian selama berbulan-bulan, para pakar epidemi dunia berkesimpulan bahwa Covid-19 dapat segera teratasi jika dunia siap siaga. Maka tujuan peringatan Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional adalah untuk menyoroti pentingnya pencegahan, kesiapsiagaan dan kemitraan dalam melawan epidemi.

 

Hingga kini virus Covid-19 masih beredar di seluruh dunia dengan berbagai varian baru. Korban masih terus berjatuhan meski dengan tingkat kematian yang jauh lebih rendah. Dampak wabah pun masih dirasakan hingga kini. Wabah Covid-19 telah menimbulkan malapetaka pada pembangunan sosial dan ekonomi jangka panjang. Krisis kesehatan global telah mengganggu rantai pasokan global, dan menyebabkan kehancuran yang tidak proporsional pada mata pencaharian masyarakat, termasuk perempuan dan anak-anak, serta ekonomi negara-negara termiskin dan paling rentan.

 

Di Indonesia jumlah kasus Covid-19 akhir-akhir ini ditengarai mulai menununjukkan tanda-tanda meningkat. Padahal Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu negara yang lumayan sukses dalam menghadapi Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, jumlah kasus kini telah mencapai 2800 per minggu. Memang belum seberapa bila dibandingkan puncak kasus Covid-19 harian tertinggi terjadi pada 30 Januari 2020 yang mencapai 14.528. Namun sesuatu yang besar umumnya dimulai dari yang kecil. Karena itu . Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk waspada dan kembali menerapkan protokol Kesehatan. Antara lain dengan menghindari kerumunan, menjaga kebersihan seperti mencuci tangan atau menggunakan cairan pembersih, memakai masker dan melengkapi vaksin Covid-19 sebagai bentuk kesiapsiagaan.

 

Mengamati sejarah pandemi di seluruh dunia, tidak mustahil akan muncul wabah-wabah baru di masa yang akan datang, bahkan mungkin dengan tingkat intensitas dan keparahan yang jauh lebih tinggi.

 

Bagi Indonesia khususnya, membangun sistem kesehatan yang tangguh dan bertahan lama menjadi tanggung jawab pasangan presiden dan wakil presiden yang akan terpilih pada Pemilu 2024 mendatang.

Read 288 times