Tema debat cawapres kedua kali ini adalah tentang pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam dan mineral, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa. Tema ini menjadi sangat krusial menyusul situasi iklim dunia yang mengalami perubahan dan mengancam keberlangsungan umat manusia di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Secara langsung, ketahanan pangan, pertanian, dan kualitas hidup manusia dipertaruhkan dan bagaimana sumber daya alam dan lingkungan hidup dapat dikelola secara lebih arif dan bijaksana.
Debat kedua yang berlangsung Minggu malam menyinggung tentang pertambangan, terutama nikel dan turunannya, pengelolaan hak atas tanah, dan greenflation. Setiap cawapres menjelaskan dan memaparkan ide-ide dan kebijakan yang diambil jika nanti terpilih menjadi orang nomor dua di Indonesia. Ada yang sedikit menggelitik terkait isu greenflation yang dilontarkan oleh salah satu cawapres di acara debat kemarin yang menjadi pembicaraan publik. Ternyata, isu greenflation yang terjadi di Indonesia berbeda dengan apa yang terjadi di luar negeri. Di Indonesia, greenflation mempunyai kecenderungan dengan masalah komoditas hijau, yakni pangan. Namun, greenflation di luar negeri dipicu oleh kenaikan barang-barang yang terkait dengan transisi hijau.
Muhaimin Iskandar menegaskan pentingnya etika dalam setiap pengambilan kebijakan, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan, Gibran Rakabuming Raka menjelaskan akan mencabut semua perizinan investor jika terbukti melanggar aturan sumber daya alam dan lingkungan. Sementara, Mahfud MD menjelaskan semua kegiatan harus merujuk pada pasal dalam UUD 1945 di mana semua potensi yang ada di Indonesia digunakan untuk kepentingan rakyat serta masih lemahnya penegakan hukum bagi pelanggar sumber daya alam serta lingkungan hidup.
Apapun janji-janji, ide-ide dan usulan-usulan serta inovasi yang dipaparkan para cawapres ditunggu dalam usai pelantikan di bulan Oktober 2024 ini. Terutama, 100 hari kerja pertama yang sering banyak digaungkan. Semua cawapres mempunyai kapasitas dan kemampuan berbeda. Selain itu, setiap cawapres mempunyai kekurangan dan kelebihan yang patut diperhatikan, terutama rekam jejak kinerjanya dalam memimpin sebelumnya. Menurut hasil survei terbaru, elektabilitas ketiga pasangan capres dan cawapres ini mengalami fluktuasi seiring sukses mereka dalam debat pilpres. Debat pilpres keempat atau Debat cawapres kedua menjadi tahap krusial dalam kampanye, terutama bagi para cawapres karena merupakan kesempatan terakhir bagi mereka untuk mendapatkan simpati masyarakat sebelum hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 mendatang.