Pemilu Indonesia yang diikuti lebih dari 204 juta penduduk yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mendapat perhatian dari beberapa media asing.
Media asal Inggris BBC secara khusus memberitakan pelaksanaan pemilu secara langsung (real time) mulai yang berlangsung di wilayah paling Timur Indoesia, Papua, hingga banjir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jawa Tengah. Kemudian ada juga pemberitaan tentang saat-saat para capres yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, serta Presiden Joko Widodo menyalurkan hak suara mereka di TPS masing-masing.
The Guardian, sebuah media cetak terkenal yang juga berbasis di Inggris, turut menyajikan fakta mengenai pemilu di Indonesia. Surat kabar ini tidak hanya menyampaikan latar belakang ketiga calon presiden, namun turut membahas mengenai pemilu Indonesia yang dinilai oleh International Foundation for Electoral Systems sebagai skala pemilu terbesar dengan tantangan logistik yang cukup berat, melibatkan berbagai jenis kendaraan untuk menyalurkan surat suara ke lebih dari 820 ribu TPS di seluruh Nusantara.
Sementara itu, media berita terbesar di Timur Tengah Aljazeera juga turut melaporkan perkembangan proses pemungutan suara di Indonesia secara langsung. Mulai dari analisis pakar mengenai demokrasi di Indonesia, harapan pemilih untuk presiden terpilih, hingga TPS yang mempunyai dekorasi unik dan menarik.
Media Jepang, NHK World secara khusus memasang ketiga wajah kandidat calon presiden pada halaman atas situs web pemberitaannya. NHK World melaporkan bahwa fokus pemilu di Indonesia adalah memilih untuk melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo atau meneruskan reformasi.
Selanjutnya, Channel News Asia (CNA) juga menjadikan pemilu Indonesia sebagai salah satu fokus utama pemberitaannya. CNA menyoroti fakta bahwa Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, untuk pertama kalinya sejak 15 tahun terakhir mengadakan pemilihan calon presiden dan wakil presiden dengan tiga kandidat.
Di sisi lain, jurnalis Associated Press (AP) meliput proses pemungutan suara Pemilu 2024 di Hong Kong, dengan alasan jumlah warga negara Indonesia yang cukup banyak di Hong Kong. Mereka ingin melihat seberapa besar minat warga negara Indonesia yang berada di luar negeri khususnya Hong Kong, untuk berpartispasi dalam Pemilu 2024.
Besarnya perhatian media asing terhadap penyelengaraan Pemilu 2024, menunjukkan kalau proses pergantian kepemimpinan di Indonesia sangat penting tidak saja bagi bangsa Indonesia tapi juga dunia internasional.
Siapa yang akan terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia untuk lima tahun ke depan memang masih harus menunggu sampai proses penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum selesai. Yang pasti, siapa pun itu, tentunya diharapkan mampu membawa bangsa dan negara Indonesia ke arah yang lebih baik.