Tuesday, 12 March 2024 13:35

Ramadan dan Nyepi

Written by  Ani Hasanah
Rate this item
(0 votes)

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali bersalaman dengan umat Islam usai melaksanakan shalat tarawih pertama bulan Ramadhan 1445 Hijriah yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Masjid Agung Asasuttaqwa, Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Senin (11/3/2024). (Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

 

Bulan Maret di Indonesia pada tahun ini sangat menarik, karena memulai masuknya bulan suci Ramadan bagi umat Islam dan adanya tahun baru Saka serta perayaan Nyepi bagi umat Hindu.

 

Ada yang mirip dari Ramadan dengan puasa serta sholat tarawih dan adanya tahun baru Hindu Saka yang diikuti dengan perayaan Nyepi. Yaitu sama-sama menjunjung kebersamaan senasib refleksi diri dan mengakhiri ibadah guna menghasilkan kesucian, dan kebersihan dari keikhlasan serta kesabaran dalam menjalankan ritualnya.

 

Selain itu, di bulan Maret ini juga akan diumumkan secara resmi hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dari hasil tersebut, semua pihak yang kalah harus menerima dengan ikhlas dan sabar dari proses yang telah dilakukan sebelumnya, proses yang cukup melelahkan dan menguras banyak tenaga dan materi.

 

Inti dari apa yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitas dalam bekerja selain keseriusan, fokus serta akal pikiran juga dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalankan proses. Kesabaran, keikhlasan, refleksi diri dan saling pengertian merupakan kata kunci dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

 

Selain itu, pemahaman atas perbedaan guna menghindari perselisihan juga membutuhkan keikhlasan dan kesabaran serta saling pengertian dalam menyikapi perbedaan. Jadi, dapat dipastikan keikhlasan dan kesabaran adalah bagian penting dalam menghadapi proses kehidupan. Apalagi di bulan suci Ramadan, umat Islam harus mampu menahan hawa nafsu dengan sabar, dan ikhlas, hal yang merupakan inti utama pengendalian diri dalam menjalankan ibadah puasa. Seperti halnya perayaan hari Nyepi, umat Hindu dapat melakukan refleksi diri, dan berdiam diri dengan tidak melakukan aktivitas apa pun selama 24 jam penuh. Hasil yang ingin dicapai adalah kesucian hati dan diri seperti terlahir kembali.

 

Jadi, Nyepi dan Ramadan tahun ini saling berkaitan dan saling melengkapi bagi para pemeluk agama Islam dan Hindu. Bukan hanya untuk kedua umat beragama itu saja, tetapi bagi semua umat beragama yang ada di Indonesia. Pelaksanaan ibadah umat Hindu dan Islam dapat menjadi refleksi diri bagi seluruh bangsa Indonesia. Karena manajemen hati yaitu menahan nafsu, sabar dan ikhlas serta fokus ke tujuan dapat menjadi sandaran utama bagi bangsa Indonesia untuk maju ke depan dalam menghadapi berbagai masalah.

Read 220 times