Friday, 26 April 2024 19:52

Amerika Serikat Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Written by  Daulat Pane
Rate this item
(0 votes)

Ilustrasi rudal ATACMS yang dikirim Amerika Serikat ke Ukraina. (Foto: Wikimedia Commons)

 

Impian akan perdamaian di Ukraina sepertinya masih jauh dari harapan. Hal ini sejalan dengan peningkatan kekuatan militer negara itu. Amerika Serikat secara diam-diam ternyata sudah mengirim rudal jarak jauh ATACMS (Army Tactical Missile System) ke Ukraina.

Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Vedant Patel seperti dikutip dari kantor berita AFP, rudal jarak jauh ATACMS diberikan kepada Ukraina atas arahan langsung Presiden Joe Biden.

 

Rudal-rudal ini adalah bagian dari paket bantuan bulan Maret untuk Ukraina, dan bukan yang baru saja disetujui Kongres dan ditandatangani Presiden AS Joe Biden. Patel juga menegaskan bahwa AS tidak mengumumkan pengiriman sejak awal untuk menjaga keamanan operasional Ukraina atas permintaan Kyiv.

 

Sementara itu, Juru bicara Departemen Pertahanan AS mengonfirmasi bahwa rudal yang dipasok ke Ukraina dapat menjangkau sasaran hingga jarak 300 kilometer. Gedung Putih tahun lalu mengatakan, AS mengirim varian ATACMS jarak pendek yang dapat menempuh jarak 165 kilometer, tetapi yang diminta Ukraina sejak lama adalah rudal jarak jauh.

 

Pengumuman pengiriman ATACMS keluar pada hari yang sama dengan keputusan Biden menandatangani bantuan baru sebesar 61 miliar dolar AS (Rp988,24 triliun) kepada Ukraina. Dengan demikian Pentagon dapat mengirimkan artileri dan amunisi pertahanan udara yang sangat dibutuhkan Ukraina.

 

Kehadiran rudal-rudal jarak jauh ATACMS di Ukraina hampir bisa dipastikan akan meningkatkan kepercayaan diri Kyiv. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah rudal-rudal ini akan digunakan sebagai alat mempertahankan diri, atau sebaliknya menjadi senjata yang akan digunakan untuk menyerang Rusia?

 

Sementara bagi Rusia, apakah keberadaan ATACMS di Ukraina akan membuat Moskow menahan diri untuk tidak melakukan serangan atau sebaliknya, malah menjadi lebih agresif?

 

Konflik Rusia-Ukraina tidak hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian materi di kedua belah pihak, tetapi juga mempengaruhi geopolitik dan tatanan perekonomian global.

 

Diharapkan, pemimpin kedua negara lebih mengedepankan sisi kemanusian dari pada ego kekuasaan dalam penyelesaian perang yang sudah berlangsung lebih dari 790 hari, sehingga rakyat kedua negara dapat hidup dengan damai dan tenang.

Read 229 times