Indonesia memang melakukan yang terbaik untuk menjadi tuan rumah World Water Forum 2024. Sejak ditetapkan Melalui Sidang Umum World Water Council, 19 Maret 2022 di Dakar, Senegal, persiapan terbaik untuk forum internasional yang bertema "Water for Shared Prosperity" (Air untuk Kemakmuran Bersama) ini telah mulai dilakukan.
Indonesia menginisiasi beberapa agenda untuk World Water Forum ke-10. Salah satunya adalah mendorong pembentukan Dana Air Global atau Global Water Fund. Mengutip laporan kompas.com, 1 Mei 2024, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, Global Water Fund sangat diperlukan untuk merespons ketimpangan anggaran. Global Water Fund juga dinilai penting guna mempercepat pencapaian tujuan ke-6 Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pemenuhan akses air bersih dan sanitasi bagi semua pada 2030. Diharapkan, usulan ini bisa diterima oleh semua peserta.
Sebagai tuan rumah, Indonesia memberikan fasilitas terbaik bagi peserta. Ini diperlihatkan dengan kesiapan aparat keamanan yang bertugas untuk kesuksesan penyelenggaraan. Lebih dari 5.700 personel dikerahkan untuk melakukan pengamanan penyelenggaraan peristiwa ini. Sekitar 55 acara sudah disiapkan sebagai acara sampingan (side event). Salah satunya adalah ritual tradisional Bali, yaitu melukat.
Mengutip laporan Antara, Selasa (7/5), Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat Konferensi Pers Persiapan Bali sebagai Tuan Rumah WWF ke-10 menjelaskan, melukat dapat diartikan sebagai kegiatan menyucikan diri dari kotoran batin. Para delegasi diajak merasakan magisnya tradisi menyucikan diri dengan air yang telah disucikan dan didoakan. Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan beberapa tempat Melukat, seperti di Jatiluwih dan Pura Taman Baginda.
Apa yang telah disiapkan Indonesia, sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum, adalah bukti nyata dari tema "Air Untuk Kemakmuran Bersama". Bukan hanya menjadikan World Water Forum ke-10 sebagai platform efektif untuk mendiskusikan ide-ide inovasi, menyepakati komitmen untuk keberlangsungan sumber daya air, tetapi menjadi contoh terbaik untuk tata kelola air.
Semoga World Water Forum ke-10 yang dihadiri oleh 14 kepala negara dan 50.000 peserta ini akan menghasilkan langkah konkret untuk mengatasi kelangkaan air di berbagai tempat di dunia. Sehingga, "Air Untuk Kemakmuran Bersama" akan bisa segera terwujud.