Sebagai ideologi dan falsafah negara, sudah sepatutnya segenap rakyat bangga akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indoneisa Fahira Idris mengungkapkan, walau membumikan nilai-nilai Pancasila masih menjadi upaya yang terus berproses, tetapi seluruh rakyat Indonesia sepenuhnya menyadari bahwa Pancasila-lah yang mengikat hati individu-individu di Indonesia, sehingga mampu melihat perbedaan sebagai keniscayaan, bukan potensi konflik apalagi perpecahan.
Fahira Idris mengingatkan para pemimpin dan pengambil kebijakan, bahwa ketahanan Pancasila terus mendapat ujian. Namun, saat ini terjadi salah kaprah mengidentifikasikan ancamanan terhadap Pancasila. Salah kaprah ini ditandai dengan maraknya kelompok tertentu yangmemberi label kelompok lain yang berbeda pendapat sebagai radikal, tidak nasionalis dan anti Pancasila.
Mengutip laporan rmol.com, Fahira Idris mengungkapkan, ketimpangan ekonomi yang muncul dan ketidakadilan sosial yang semakin meruncing adalah ancaman nyata bagi Pancasila dan bangsa Indonesia. Menurutnya, jika di sebuah negeri terjadi ketimpangan luar biasa antara kaya dan miskin, maka perbedaan sekecil apa pun sangat berpotensi menjadi konflik dan perpecahan. Fahira Idris menjelaskan bahwa sila Keadilan Sosial dalam Pancasila memerintah pemegang tampuk kekuasaan, siapa pun itu, untuk mengangkat derajat orang miskin. Ia menambahkan jika orang miskin tidak diangkat derajat dan kesejahteraannya, maka pasti melahirkan ketidakstabilan di masyarakat dan ini menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
Fahira Idris menambahkan Keadilan sosial adalah akar Persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang akan kuat dan menumbuhkan pohon-pohon ketahanan bangsa jika dirasakan rakyat. Menurutnya, itulah mengapa Pancasila ditutup dengan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan, banyak pihak yang juga mengingatkan pentingnya meningkatkan rasa bangga akan Pancasila. Diantaranya disampaikan oleh Anggota MPR, Agustina Wilujeng Pramestuti. Mengutip laporan suaramerdeka.com, beberapa waktu lalu saat dalam acara Penyerapan Aspirasi Masyarakat (Asmas) dengan tema Pengembangan Nilai-nilai Pancasila Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Bidang Pertanian Kekinian di Dukuh Randurejo, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan, dalam masyarakat Pancasila sebagai penuntun ideologi dalam kegiatan sehari-hari. Maka bangsa Indonesia juga harus bangga memiliki Pancasila ideologi bangsa yang lebih hebat daripada milik bangsa lain. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan agar Pancasila lebih dihayati dan dilaksanakan sebagai pedoman sehari-hari.