Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menggelar pertemuan bilateral di sela–sela pertemuan Tahunan IMF- World Bank di Nusa Dua Bali,Kamis (11/10). Pertemuan tersebut menghasilkan tujuh nota kesepahaman (MoU) di berbagai bidang. Ada tiga kerjasama yang penanda tanganannya disaksikan langsung oleh presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Pertama, kerjasama perjanjian peningkatan dan perlindungan penanaman modal antara Indonesia dan Singapura. Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Bali Kamis mengatakan, kerjasama ini diharapkan meningkatkan kepercayaan investor Singapura berinvestasi di Indonesia. Kerjasama juga dilakukan di bidang industri keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech). Indonesia dan Singapura berkomitmen menyusun perincian dukungan yang diberikan untuk mengembangkan industri fintech di kedua negara. Sementara itu kerjasama ketiga mencakup bidang kebudayaan dan cagar budaya untuk periode 2019- 2021.
Selain ketiga kerjasama tersebut masih ada empat kesepakatan kerjasama yang lain yang ditandatangani perwakilan kementerian kedua negara. Keempatnya adalah pengembangan dan implementasi industri 4.0, kerjasama program fintech untuk pendidikan tinggi, pengembangan sumber daya manusia untuk pegawai pemerintah dan kerjasama sekolah pelayaran. Presiden Joko Widodo menambahkan, Indonesia dan Singapura juga berkomitmen terus mengembangkan Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah dan Taman Digital Nongsa Batam, Kepulauan Riau. Kedua kawasan itu dibangun atas kerjasama kedua negara. Presiden Joko Widodo mengatakan, selain kerjasama ekonomi, juga dibahas peningkatan kerja sama ASEAN. Menurut Presiden, sebagai dua negara pendiri ASEAN, Indonesia dan Singapura memiliki tanggung jawab moral untuk terus memperkuat ASEAN.
Sementara itu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan, Singapura akan terus meningkatkan investasinya di Indonesia. Ia menegaskan, Singapura juga menyepakati MoU tentang industri 4.0 untuk menghadapi revolusi yang terjadi. Ia menyampaikan secara khusus partisipasi Singapura di kawasan Industri Kendal yang mampu menarik 43 perusahaan untuk menananmkan modalnya dengan jumlah investasi jutaan dolar Amerika Serikat. Ia menyebut, kawasan Industri Kendal itu mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 5.000 orang.