Sunday, 28 October 2018 07:53

RI Ajak Indo-Pasifik Wujudkan Stabilitas”

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Saudara, Pemerintah Indonesia mengajak negara-negara Indo-Pasifik mewujudkan perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negari Retno Marsudi saat membuka Jakarta Geopolitical Forum II-JGF 2018 bertajuk Mapping The Future of Geopolitics yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional-Lemhanas di Jakarta Selatan, Rabu (24/10). Ia mengatakan, kesejahteraan itu pasti akan terkait dengan masalah perdamaian. Menurut Retno, konsep yang dibangun mengenai Indo-Pasifik adalah menjanjikan situasi geopolitik yang saling menguntungkan dengan mengutamakan kolaborasi untuk kepentingan bersama, termasuk penciptaan pusat pertumbuhan baru. Ia menegaskan, kalau terjadi penyebaran pusat pertumbuhan ekonomi baru berarti akan terjadi peningkatan kesejahteraan.

Selain dengan negara-negara ASEAN, pihaknya juga sudah berbicara dengan negara-negara patner seperti Tiongkok , Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Australia, India dan Korea. Apalagi sejarah memberikan pelajaran bahwa kerjasama akan selalu lebih baik dari pada hanya bersaing. Untuk itu, Retno berharap kedepan tatanan dunia jauh lebih baik mengingat kompleknya tantangan yang dihadapi. Tidak ada pilihan lain selain kerjasama di antara negara-negara di dunia. Lonjakan populasi penduduk dunia misalnya, kian mempertajam persaingan antarnegara dalam menjaga wilayah dan mengelola sumber daya alamnya. Kondisi ini juga diperparah dengan adanya konflik di sejumlah negara. Retno Marsudi menambahkan, adanya arus pengungsi dari negara yang dilanda perang ke wilayah negara lain secara langsung berdampak terhadap stabilitas politik sebuah kawasan sehingga berdampak pula terhadap situasi geopolitik dunia.

Dalam kesempatan itu, Retno juga menyebut pula perdamaian Palestina yang sangat berdampak global. Isu ini menjadi tolok ukur perdamaian dan stabilitas global di masa depan. Penyelesaian Palestina akan berdampak signifikan terhadap upaya komunitas internasional membangun situasi global yang lebih damai  dan stabil secara politik atau bahkan ekonomi.

Sementara itu, Gubernur Lemhanas, Agus Wijoyo mengatakan, forum ini merupakan event dua tahunan yang diselenggarakan Lemhanas RI untuk berbagi informasi dalam menyikapi perkembangan geopolitik dunia. Diadakannya forum ini, menurut Agus Wijoyo, tidak lepas dari inisiasi Tiongkok yang menghidupkan kembali Belt and Road Initiatives, perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, dan pelemahan Uni Eropa yang ditandai dengan keluarnya Inggris atai Brexit. Forum ini memberikan kesempatan kepada praktisi, para professional dan akedemisi untuk bertukar pandangan tentang masa depan geopolitik. Ia mengharapkan hasil ini dapat berdampak pada ketahanan nasional. Agus menilai, saat ini batas-batas kedaulatan semakin pudar, terutama batas-batas kedaulatan informasi dan kebijakan.

Read 1005 times