Pemantapan paham Pancasila di kalangan anak muda menghadapi tantangan yang berat di era keterbukaan dan digitalisasi seperti saat ini. Jaringan internet dan media sosial menjadi salah satu faktor yang paling rawan dalam penyebaran paham dan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila. Demikian dikatakan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan kuliah umum bertema ‘Peran Mahasiswa dan Pemuda dalam Menumbuhkembangkan Paham Pancasila demi Menjaga Keutuhan NKRI’ pada acara Silaturahmi Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, di Universitas Mataram, Lombok, Selasa (30/10). Seperti dikutip tribunenews.com, Bambang Soesatyo mengungkapkan media sosial mempunyai peran signifikan dalam menyajikan informasi bagi anak-anak muda .
Menurut Bambang Soesatyo pemahaman Pancasila di kalangan masyarakat, termasuk mahasiswa, kian menurun. Berdasarkan survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) disebutkan sekitar 39% mahasiswa di kampus-kampus besar di 15 propinsi memiliki ketertarikan pada paham radikalisme. Pengaruh internet dan media sosial membuat setiap orang mudah mencari informasi tanpa mengindahkan kaidah-kaidah konfirmasi dan verifikasi. Ia mengtakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi membawa kemajuan dan kesejahteraan, tapi disisi lain dapat merusak nilai-nilai moral masyarakat serta menggerus pemahaman Pancasila dengan berita palsu.
Dalam kesempatan itu, Bambang Soesatyo juga meminta para mahasiswa mau terlibat aktif dalam meningkatkan kembali pemahaman atas ideologi Pancasila. Terlebih, mahasiswa mempunyai peran penting dalam masyarakat sebagai agen kontrol sosial dan agen perubahan sosial.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah seperti dikutip wartaekonomi.co.id pada Jum’at ( 02.11) menekankan partainya siap bekerja sama dan mendukung penuh kesepakatan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila. PDI Perjuangan siap bekerja sama dengan seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di dalam menjaga Pancasila, NKRI, Konstitusi Negara dan Kebhinnekaan Indonesia.
Ahmad Basarah menekankan kerja sama antara keluarga besar nasionalis dengan ormas NU dan Muhammadiyah sudah terjalin sejak lama dan bisa dilihat dengan jelas dalam bentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Basarah mengatakan baik NU dan Muhammadiyah, memberikan kontribusi nyata dalam merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.