Tuesday, 20 November 2018 12:35

Indonesia Berkomitmen Terhadap Industri Kelapa Sawit Berkesinambungan

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : VOI Foto : VOI

 

Kementerian Luar Negeri RI melalui Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan menyelenggarakan Kursus Reguler Kelapa Sawit 2018 yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 26 Nopember 2018 di kota Bogor dan Jambi. Kursus diikuti 15 peserta dari 11 negara yaitu Australia, Belanda, Ceko, Hungaria, Inggris, Italia, Perancis, Polandia, Rusia, Slovakia dan Spanyol. Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM. Fachir saat memberikan keterangan kepada RRI World Service di Jakarta Senin (19/11) mengatakan Kursus Reguler Kelapa Sawit 2018 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia yang diberikan kepada masyarakat asing untuk menjelaskan kepada dunia internasional mengenai komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan dari industri kelapa sawit yang didalamnya bergantung kehidupan puluhan juta jiwa.

‘’ Ini upaya kita untuk menjelaskan apa yang sudah kita lakukan, termasuk dalam hal ini komitmen kita bahwa industri sawit itu berkesinambungan dan kita mencoba mengkombinasikannya dengan tujuan-tujuan dari SDGs. Karena disini di satu sisi menyangkut masalah lingkungan tapi pada saat yang lain juga menyangkut kehidupan sekian juta. Yang jelas yang langsung berhubungan itu ada sekitar 5,5 juta, yang tidak berhubungan langsung itu bisa sampai 21 juta ’’

Lebih lanjut, AM. Fachir menjelaskan 43 persen dari seluruh lahan kelapa sawit yang ada di Indonesia dikelola oleh puluhan juta petani kecil. Namun saat ini ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia mengenai isu kelapa sawit yang sedang menjadi perhatian negara-negara Eropa seperti mengenai deforestasi atau kerusakan hutan, isu karbon dan air, serta isu hilangnya keragaman hayati akibat adanya perkebunan kelapa sawit. Sehingga, pemerintah Indonesia mengundang 10 negara Eropa dari 11 negara peserta untuk mengikuti Kursus Reguler Kelapa Sawit 2018. Menurut AM. Fachir, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia karena mampu menyumbangkan 53 persen kebutuhan minyak kelapa sawit dunia. voi/viqran.

Read 405 times Last modified on Wednesday, 21 November 2018 06:12