Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) KLHK, Novrizal Tahar mengungkapkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 menyatakan terdapat sekitar 69,6 juta perempuan usia sangat produktif yaitu 15 hingga 49 tahun di Indonesia. Para perempuan dengan usia sangat produktif ini mendukung perekonomian Indonesia di berbagai sektor, sehingga perempuan sering kali menjadi tolok ukur kemajuan sebuah komunitas. Semakin banyak perempuan di sebuah komunitas bergerak untuk suatu yang baik, maka semakin mendukung kondisi yang baik dalam lingkungan komunitas tersebut. Demikian dikatakan Novrizal Tahar di Jakarta sabtu (17/11/2018) dalam diskusi tentang peranan perempuan dalam menjaga lingkungan hidup disekitar mereka.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengundang sejumlah komunitas perempuan, berdiskusi tentang peranan perempuan dalam menjaga lingkungan hidup disekitar mereka. Acara yang diselenggarakan di Jakarta, Sabtu (17/11/2018) ini, mengambil tema "Perempuan, Budaya, Digitalisasi dan Lingkungan Hidup". Acara ini bertujuan menginisiasi kaum perempuan akan pentingnya memahami seluk beluk dunia digital, dan menggunakan teknologi ini menjadi lebih bermanfaat bagi lingkungan.
Novrizal Tahar mengatakan, setiap warga negara Indonesia memiliki hak hidup yang sama, bahkan hak untuk memiliki lingkungan hidup yang bersih. Dikatakannya, ini semua dijamin oleh negara, namun dalam perjalanan sebuah negara, negara perlu membangun ekonomi dan industri. Industri ini seringkali meninggalkan makna menjaga lingkungan.
Menurutnya, Indonesia akan memiliki masa depan bila masyarakat mulai melakukan green industry atau industri yang berwawasan lingkungan, dan Indonesia dalam periode pemerintahaan saat ini telah mulai melakukan gerakan industri ramah lingkungan tersebut. Indonesia dengan budaya yang majemuk memiliki cita-cita menjadi negara maju di tahun 2050. Untuk itu Indonesia perlu menyelaraskan antara ideologi dan kebudayaannya.
Dalam diskusi tersebut juga dipaparkan, bagaimana sebuah negara dapat maju tanpa kehilangan kebudayaannya. Demikian juga halnya dengan Indonesia, Indonesia dalam melakukan kegiatan pembangunan dan ekonomi memiliki ideologi yang bersifat industri berwawasan lingkungan, untuk itu seluruh masyarakat perlu menjadikan wawasan lingkungan sebagai bagian dari budaya, dan dari kebiasaan, sehingga pembangunan Indonesia yang berwawasan lingkungan benar-benar terjadi dan terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.