Indonesia sejak pemerintahan presiden pertama Soekarno, merupakan negara yang aktif menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara luar. Termasuk, dengan negara-negara yang berada di benua Afrika. Senegal, yang merupakan negara diwilaya Afrika Barat, juga tidak luput dari keseriusan Indonesia dalam menjalin hubungan bilateral dengan negara di kawasan Afrika tersebut.
Salah satu institut manajemen dan bahasa di kota Dakar, Institute Superior Management (ISM), sejak 2013 bahkan menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang diperkenalkan kepada para mahasiswa. Para jurnalis media nasional yang diundang oleh kementerian luar negeri RI bagi program Journalist Visit Program (JVP), berkesempatan melihat langsung antusiame mahasiswa Senegal belajar bahasa Indonesia.
Kepala hubungan internasional ISM, Youssupha Simeon, mengatakan, pembelajaran bahasa Indonesia di ISM, merupakan pengenalan dan eksplorasi bagi mereka yang berminat, dengan durasi pembelajaran selama 1 tahun. "Satu tahun untuk menggali mengenai Indonesia dan hal itu adalah untuk belajar mengenai kebudayaan dan tentunya bahasa Indonesia itu sendiri. Program itu memang bukan termasuk dalam mata pelajaran wajib perkuliahan, namun lebih kepada sebagai upaya untuk menggali lebih dalam mengenai Indonesia selama setahun,"ungkap Youssupha Simeon di Dakar, Selasa (11/12/2018).
Yahya, mengatakan, ia tertarik untuk belajar bahasa Indonesia dan mengenal kebudayaan Indonesia, pada tahun ajaran baru nantinya. "Saya sangat senang dengan Indonesia dan masyarakat, apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dunia. Saat ini memang saya belum belajar langsung mengenai bahasa Indonesia, tapi saya akan menekuninya dan itu akan menjadi salah satu modal bagi saya dalam mempraktekkan ilmu manajemen saya setelah lulus nantinya,"ujar Yahya.
Bahkan, Fatou yang perah menempuh pendidikan S2 di universitas Airlangga, Surabaya itupun, menyebut, jika dipelajari dengan tekun, maka dalam jangka waktu 3 bulan orang asing akan dengan lancar berbahasa Indonesia. "Dan, bahasa Indonesia itukan tidak konjungsinya. Jadi, itu gampang dengan bahasa Indonesia dan 3 bulan bisa lancar,"tambah perempuan pecinta rendang ini. Sebagai negara yang merupakan jajahan Perancis, bahasa Perancispun menjadi bahasa utama di Senegal. Meski demikian, terbukanya akses bagi masyarakat setempat untuk mengenal bahasa asing, saat ini terbuka lebar. Seperti melalui ISM, yang juga membuka kursus bahasa Asia selain Indonesia, Seperti, Jepang, Korea, serta China. (KBRN)