Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140,9 kilometer pada Jumat lalu. Jalan tol tersebut merupakan yang terpanjang di Indonesia. Presiden juga sekaligus meresmikan Terminal dan Dermaga Eksekutif Merak dan Bakauheni. Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan jalan tol terpanjang pertama yang ia resmikan. Jalan tol ini ditargetkan akan tersambung hingga Provinsi Aceh pada tahun 2024 mendatang. Jalan Tol Bakauheni di Lampung Selatan hingga Terbanggi Besar di Lampung Tengah merupakan satu dari 24 ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menyambung wilayah Lampung dengan Aceh. Panjang Jalan Tol Trans Sumatera diperkirakan mencapai 2.765 km dengan total biaya investasi 476 triliun rupiah. Presiden Joko Widodo berharap pembangunan jalan tol ini meningkatkan perekonomian dan memperlancar arus distribusi barang dan jasa dari dan ke Lampung. Selain itu juga diharapkan memicu masuknya investasi yang akan mendorong ekonomi daerah. Presiden juga mengatakan pembangunan tol di Lampung bisa cepat selesai berkat dukungan pemerintah daerah. Oleh karena itu ia mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung yang membantu proses pembebasan lahan. Ia juga berharap sejumlah ruas tol lain Trans- Sumatra yang sedang dibangun bisa segera beroperasi.
Hal yang sama juga dikatakan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo. Menurut Ridho, terbukannya konektivitas melalui Tol Trans- Sumatra akan membuka pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Sumatra. Ia mengatakan, ruas tol Bakauheni–Terbanggi Besar akan difungsikan sebagai sistem logistik nasional dalam pendistribusian barang dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Sumatra.
Sementara itu Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menilai Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sangat strategis karena merupakan bagian dari Asian Highway Network. Menurut Arif tersambungnya Jalan Tol Trans Sumatera dengan Asian Highway Network akan meningkatkan konektivitas antarnegara di Asia. Apalagi, negara-negara di Asia Tenggara memiliki visi Asean Connectivity pada 2025 untuk menghubungkan dan mengintegrasikan secara komprehensif negara-negara di kawasan tersebut. Dengan demikian ia berharap ekspor ke Asia menjadi lebih lancar, sehingga Jalan Tol Trans Sumatera mampu menjadi perangsang pertumbuhan ekonomi nasional.