Amerika Serikat (AS) merupakan mitra strategis yang selalu mendukung kesatuan dan sentralitas ASEAN. Hal tersebut sangat penting dalam menjaga postur arsitektur regional di kawasan, termasuk dalam proses pengembangan konsep Indo-Pasifik ASEAN yang erbuka, transparan, dan inklusif demi kemajuan bersama. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Rpeublik Indoneisa Jose Tavares pada pertemuan ke-32 ASEAN-US Dialogue yang diselenggarakan di Washington D.C, Amerika Serikat pada 27-28 Maret 2019.Seperti dikutip dari kemlu.go.id, Jose Tavares menjelaskan posisi Amerika Serikat tersebut patut diapresiasi Indonesia dan ditindak lanjuti dengan kerja sama konkret, ketika konsep Indo-Pasifik ASEAN terwujud pada tahun 2019 ini.
Terkait dengan hal tersebut, ketua Delegasi Amerika Serikat, Patrick Murphy, menyambut baik pernyataan Indonesia dan mengatakan pihaknya akan terus berperan aktif dalam berbagai mekanisme ASEAN, seperti East Asia Summit dan ASEAN Regional Forum, serta sepenuhnya mendukung konsep Indo-Pasifik ASEAN yang terbuka, transparan, dan inklusif dengan ASEAN sebagai sentralnya. Dikatakannya, Amerika Serikat juga mengapresiasi penyelenggaraan High-Level Dialogue (HLD) on Indo-Pacific Cooperation atauDialog Tingkat Tinggi tentang Kerja sama Indo – Pacific di Jakarta tanggal 20 Maret 2019 lalu. Menurut Patrick , Dialog Tingkat Tinggi berhasil menegaskan banyaknya kesamaan prinsip dan elemen dari konsep Indo-Pasifik yang diusung Amerika Serikat dan ASEAN.
Sementara itu, Dirjen Jose Tavares mengatakan isu terorisme dan aksi kekerasan ekstrim juga menjadi salah satu sorotan dalam pertemuan. Menurutnya ada ancaman terorisme dan kekerasan ekstrim yang masih terjadi. Peristiwa kemanusiaan yang tragis di Christchurch, New Zealand dan Utrecht, Belanda serta di dalam negeri Indonesia menunjukkan bahwa pada berbagai komunitas masih ada bibit-bibit ekstrimisme yang harus dicegah. Untuk mengatasinya, tidak ada jalan selain memperkuat kerja sama antar negara. Dalam kaitan tersebut, pertemuan sepakat untuk memperkuat kolaborasi di bidang pembangunan kapasita dan berbagi informasi intelijien aparat keamanan.
Selain itu, Indonesia juga menggarisbawahi peran strategis pemuda sebagai “Peace Ambassadors” yang menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan anti-kekerasan.
Dialog Asean – Amerika Serikat ke 32 merupakan pertemuan tahunan Tingkat Pejabat Tinggi antara ASEAN dan AS. Pertemuan dipimpin bersama oleh Amerika Serikat dan Laos (sebagai country coordinator kerja sama ASEAN-AS) serta dihadiri delegasi negara ASEAN dan Amerika Serikat, serta Sekretariat ASEAN.
Pertemuan tersebut membahas berbagai hal yang menjadi kepentingan bersama diantaranya isu-isu regional dan internasional, serta perkembangan dan arah kedepan kerja sama ASEAN-AS, termasuk di bidang maritim, ke amanan siber, terorisme, perdagangan dan investasi, penanganan bencana, pendidikan, generasi muda dan perempuan. Kerja sama ASEAN-AS telah dimulai semenjak tahun 1972. Amerika Serikat secara resmi menjadi Mitra Wicara ASEAN pada tahun 1977 dan saat ini berada pada level Kemitraan Strategis semenjak tahun 2015.
Dalam perjalanannya, kerja sama ASEAN dan Amerika Serikat berkembang progresif. Hal ini tercermin dari telah dilaksanakannya seluruh langkah aksi pada ASEAN-US Plan of Action 2016-2020 yang mencakup bidang politik dan keamanan, ekonomi, serta sosial budaya.