Tuesday, 16 July 2019 09:13

Indonesia-Brunei Tingkatkan Kerja Sama Bidang Kesehatan

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Indonesia dan Brunei Darussalam dalam Joint Working Group (JWG) Pertama yang diadakan di Bandar Seri Begawan, beberapa waktu lalu  (9/7) sepakat untuk segera mengimplementasikan Memorandum of Understanding kerja sama kesehatan. Nota Kesepahaman itu sebelumnya telah ditandatangani sejak Februari 2015 oleh kedua Menteri Kesehatan. Seperti dikutip laman kemlu.go,=  kesepakatan pelaksanaan kegiatan kerja sama ini dituangkan dalam dokumen Rencana Aksi yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Oscar Primadi, MPH dan Permanent Secretary Kementerian Kesehatan Brunei Awang Haji Abdul Manap bin Othman. Penandatanganan rencana aksi  yang berlaku untuk periode 2019-2020 ini disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Brunei Darussalam, Sujatmiko.

Implementasi kesepakatan ini dituangkan dalam bentuk berbagai rencana kegiatan, yaitu pertukaran informasi tentang kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, obat tradisional dan peraturan produk media, penelitian dan pengembangan bersama di bidang medis dan kesehatan. Kedua delegasi juga menyepakati pengembangan sumber daya manusia dan pertukaran pengetahuan, serta pertukaran ahli kesehatan dan medis dalam bidang-bidang tertentu. Untuk itu, didorong pula pertukaran pelajar dan pengajar antara Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dengan Universitas Brunei Darussalam.

Duta Besar Sujatmiko menyampaikan dukungannya terhadap rencana implementasi kerja sama tersebut, khususnya mengingat potensi yang besar antar kedua negara. Menurutnya,  implementasi Rencana Aksi ini akan menjadi landasan yang sangat penting dan merupakan investasi dalam kerangka kerja sama kesehatan Indonesia dan Brunei Darussalam pada  masa depan.

Dalam diskusi informal seusai penandatanganan rencana aksi, Duta Besar Sujatmiko  juga menyampaikan kepada Menteri Kesehatan Brunei dan jajarannya bahwa Indonesia siap mengirimkan para tenaga kesehatan sesuai kualifikasi yang diperlukan Brunei. Lebih lanjut juga ditawarkan investasi Brunei di Indonesia, khususnya rumah sakit internasional. Pihak Brunei menyatakan siap untuk mempelajari tawaran tersebut.Indonesia sebagai negara yang memiliki keahlian di bidang obat-obatan tradisional dan penyediaan peralatan kesehatan dapat menjadi pemasok bagi keperluan Brunei Darussalam di bidang-bidang tersebut.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan kunjungan delegasi Republik Indonesia ke fasilitas dan Pendidikan kesehatan Brunei Darussalam, yaitu Rumah Sakit Raja Istri Pengiran Anak Saleha (RIPAS), Universitas Brunei Darussalam dan Berakas Health Centre. Kedua pihak sepakat untuk mengadakan Joint Working Group kedua di Indonesia pada tahun 2020 dan sepakat melanjutkan nota kesepahaman untuk periode 5 tahun berikutnya hingga 2025.

Read 732 times