Kementerian Perhubungan RI dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menandatangani kontrak proyek pembangunan Pelabuhan Patimban I untuk paket 1 berupa konstruksi terminal peti kemas dan kendaraan roda empat senilai Rp 6 triliun dari total Rp 8,9 triliun. Pembangunan pelabuhan yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan dimulai dalam waktu dekat. Dalam sambutannya dalam penandatanganan kontrak proyek Pelabuhan Patimban Paket I di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018 Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengatakan proyek Pelabuhan Patimban menandakan eratnya hubungan antara Indonesia dan Jepang yang pada tahun ini tengah merayakan ulang tahun ke 60.
“Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47. Merupakan Proyek Strategis di Subang, Jawa Barat. Dan kita ketahui bahwasanya proyek ini adalah proyek dengan Official Development Assistant atau ODA Loan dari Jepang dan menandakan satu eratnya hubungan antara Indonesia dan Jepang, menandai 60 tahun hubungan Indonesia dan Jepang.”
Dalam kesempatan sama, Konselor Ekonomi Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Mari Takada, mengatakan, pihaknya akan berkomitmen dalam kerja sama Pelabuhan Patimban karena akan turut membantu perekonomian Jepang mengingat lokasi pelabuhan sangat dekat dengan kawasan industri manufaktur perusahaan–perusahaan Jepang di Indonesia. Seperti yang diketahui, banyak perusahaan Jepang mendirikan pabrik manufaktur di Cikarang, (Kabupaten Bekasi), Karawang, dan Purwakarta di Jawa Barat yang jaraknya dari Pelabuhan Patimban kurang dari 150 km. Menurut Takada, Pelabuhan Patimban memiliki keunggulan yakni dapat mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di sepanjang jalur distribusi menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sementara itu, soal permintaan operator lebih dominan dari konsorsium Jepang, Takada mengatakan pihaknya mengikuti sesuai perjanjian dengan Pemerintah Indonesia. Ia mengatakan Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk kerja sama operasi, ia juga berharap pihak swasta akan ikut terlibat. Indonesia dan Jepang bersepakat untuk mengoperasikan bersama Patimban dalam suatu konsorsium yang di dalamnya perusahaan Indonesia menguasai 51% saham, sedangkan perusahaan Jepang menguasai 49% saham. (VOI/Rezha)
Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Juli. Penyakit yang disebabkan karena terjadinya peradangan atau pembengkakakan pada organ hati ini telah menjadi perhatian dunia internasional untuk diatasi. Konsultan Gastro Enterologi Hepatologi, Rumah Sakit Persahabatan, Dokter David Reinhard dalam wawancara Khusus dengan VOI RRI di Jakarta Jumat mengatakan pemerintah Indonesia juga menaruh perhatian penuh untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan penyakit hepatitis.
“Saya rasa semua usaha harus dikerahkan dan harapan pasti kita harus selalu optimis, bagaimana yang harus kita kerjakan untuk mencapai target eliminasi 2020. Memang semuanya akan bertahap gerakan itu kan dimulai dari 2017, target ada setiap tahun jadi kalau 2017 ada 30 persen, 2018 targetnya 60 persen, 2019 targetnya 90 persen dan diharapkan terjadi eliminasi di 2020.”
David Reinhard juga mengatakan untuk terus mencegah penularan penyakit Hepatitis, pemerintah Indonesiaharus meningkatkan cakupan imunisasi untuk bayi. Dikatakannya Program imunisasi untuk bayi dari penyakit hepatitis ini sudah menjadi program pemerintah sejak tahun 1997 hingga saat ini. David meminta pemerintah untuk terus fokus dan meningkatkan kewaspadaan agar penyakit Hepatitis dapat dicegah dan disembuhkan. (voi/AF)
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (RI) pada Jumat 27 Juli 2018 di Jakarta menandatangani kontrak pembangunan Paket 1 Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat bersama sejumlah konsorsium yang memenangkan tender dalam proyek tersebut. Adapun konsorsium yang memenangkan tender dalam proyek tersebut yakni Penta Ocean, TOA, dan Rinkai dari Jepang serta PT Wijaya Karya (Persero) dan PT PP (Persero) dari Indonesia. Paket 1 antara lain mencakup konstruksi terminal peti kemas dan terminal kendaraan dan supervisi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI dengan nilai kontrak 6 triliun rupiah dari total 8,9 trliun rupiah dengan durasi pekerjaan 12 bulan. Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya usai penandatanganan kontrak mengatakan, Paket 1 merupakan pekerjaan terbesar dari keseluruhan paket proyek pembangunan Pelabuhan Patimban. Ia meyakini pekerjaan fase I paket 1 selesai dalam waktu kurang dari 12 bulan sehingga terminal kendaraan bermotor dan roll on-roll off (ro-ro) dapat dioperasikan pada awal 2019.
“Kita signing contract untuk pekerjaan yang terbesar di Patimban ini. Kita harapkan awal bulan depan kita akan memulai konstruksi dan bisa dikerjakan dalam beberapa bulan dan Insya Allah awal tahun depan kita bisa mengoperasikan kegiatan Patimban dengan pertama kali mengoperasikan car terminal dan ro-ro. Patimban sangat strategis karena tumpuan daripada industri ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sehingga dengan adanya Patimban, Indonesia, Jakarta atau Jawa Barat, Jawa Tengah memiliki dua pelabuhan, yaitu Tanjung Priok dan Patimban.”
Budi juga berharap dengan dibangunnya Pelabuhan Patimban tidak ada lagi kemacetan distribusi barang-barang menuju Jakarta, serta tercipta kemudahan baru dalam konektivitas logistik dari dalam dan luar negeri. Selain itu, kehadiran Pelabuhan Patimban pun diklaim bakal mendukung inisiasi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri otomotif. Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam tiga Tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta Twenty-foot Equivalent Unit (TEUs) dan 600.000 kendaraan bermotor roda empat. Pada tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan meningkat menjadi 7.5 Juta TEUs pada tahap ketiga. Proyek Pelabuhan Patimban rencananya akan selesai di tahun 2027. (VOI/Rezha)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Asian Games yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, tidak hanya sebagai kompetisi olahraga, tetapi harus dimanfaatkan sebagai ajang untuk merekatkan persahabatan dan perdamaian. Hal tersebut disampaikan Menlu RI saat bertemu Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in di Kantor Kepresidenan Korsel, Blue House Jumat (27/7). Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat disebutkan, sebagai utusan khusus Presiden RI, Menlu Retno Marsudi, secara langsung menyampaikan undangan Presiden Joko Widodo kepada Presiden Moon untuk hadir pada acara pembukaan Asian Games di Jakarta pada 18 Agustus 2018.
Menlu RI menyambut baik rencana Korea Selatan dan Korea Utara untuk membentuk tim bersama pada beberapa cabang olahraga di Asian Games 2018, antara lain bola basket wanita, kano dan dayung. Presiden Moon menyampaikan penghargaan terhadap konsistensi pemerintah Indonesia dalam mendukung perdamaian di Semenanjung Korea. Pada kesempatan itu, Presiden Moon juga menyatakan sepakat dengan Menlu RI mengenai pentingnya peningkatan berbagai kerja sama konkret sebagai tidak lanjut Kemitraan Strategis Spesial yang telah dimiliki oleh kedua negara. Sebelumnya Menlu RI telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Korea Selatan, Kang Kyung-wha di Seoul pada 26 Juli. antara