(Voinews) Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam ucapan yang disampaikan dalam rangka peringatan Hari Ibu pada 22 Desember, mendorong kaum perempuan untuk saling mendukung dalam memberdayakan perempuan. Hal itu dikatakan Retno dalam sambutan melalui rekaman video acara peringatan Hari Ibu, yang digelar Mitra Seni Indonesia dari Jakarta, Rabu. Saat menyampaikan ajakan itu, Retno sedang berada di Islamabad, Pakistan, di sela-sela pertemuan darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerja sama Islam (OKI) terkait situasi di Afghanistan/ yang disebut sangat memprihatinkan. Para menlu OKI, menurut Retno, telah sepakat untuk mengumpulkan dukungan serta berbagai sumber daya untuk membantu masyarakat Afghanistan. Dia pun menjelaskan/ isu terkait perempuan menjadi salah satu fokusnya dalam kebijakan luar negeri RI di bawah otoritasnya sebagai menteri luar negeri/ termasuk dalam forum seperti OKI. Ia mengatakan, Pemberdayaan perempuan di dalam negeri juga dapat mendorong majunya bangsa Indonesia.ANTARA
(Voinews) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung pengembangan Vaksin Merah Putih dan vaksin BUMN dalam rangka membangun kolaborasi dengan stakeholder agar sektor industri mampu terus berkontribusi dalam penanganan pandemi COVID-19. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin Muhammad Khayam lewat keterangannya di Jakarta, Rabu. Khayam menyampaikan hal itu saat melakukan kunjungan kerja bersama Komisi VII DPR RI dalam rangka Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021-2022. Khayam optimistis pengembangan vaksin oleh perusahaan industri farmasi dalam negeri mampu terwujud hingga menciptakan kemandirian vaksin di Tanah Air. Pasalnya PT Bio Farma memiliki rekam jejak yang sangat baik di bidang vaksin dan terbukti mampu membawa Indonesia menjadi salah satu negara pemasok vaksin ke-132 negara di dunia. Menurutnya, Indonesia merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang diakui WHO sebagai pemasok vaksin global bersama dengan India, Belgia, Perancis, dan Korea Selatan.ANTARA
(Voinews) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan aspek kesehatan ekologi akan menjadi panglima pembangunan sektor kelautan dan perikanan nasional, karena kesehatan ekosistem laut akan menghasilkan ekonomi yang berkelanjutan. Hal itu dikatakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Rabu. Menurut dia, bila hanya fokus kepada ekonomi, tetapi ekologinya hancur, hal itu juga akan merusak kondisi perekonomian ke depannya. Contohnya, bila sumber daya ikan diambil secara serampangan, maka ekonominya hanya akan naik sebentar, tetapi ke depannya tidak akan bisa berkembang lagi karena sumber daya ikannya jadi menipis. Menteri Kelautan dan Perikanan berpendapat cara pandang masyarakat secara keseluruhan harus digeser sebagai pola pikir orang bahari, bukan lagi orang daratan. Dengan menjadikan ekologi sebagai panglima, maka masih selaras dengan program pemerintah yang akan menuju ekonomi hijau dan ekonomi biru. Salah satu wujud implementasi ekonomi biru adalah penangkapan ikan berdasarkan kuota dan zonasi yang tertuang dalam program terobosan kebijakan penangkapan terukur. ANTARA
(voinews.id) Pemerintah dinilai perlu menjalankan perdagangan yang terbuka dengan tetap memperhatikan kelancaran rantai pasok dalam negeri untuk mempertahankan surplus neraca dagang yang jadi salah satu indikator pemulihan ekonomi. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan dalam keterangan tertulis di Jakarta Selasa menegakskan pemerintah harus fokus pada orientasi perdagangan terbuka dengan tidak melupakan kepentingan kelancaran rantai pasok dalam negeri yang dapat mendukung perekonomian di daerah.
Pingkan juga meminta pemerintah untuk mempermudah proses impor bahan baku untuk menggerakkan industri. Penurunan nilai impor terutama pada bahan baku industri seharusnya dilihat sebagai sebuah peringatan.Antara