(voinews.id) 10 proyek infrastruktur yang berkaitan dengan kerjasama ekonomi Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East Asia Growth Area (BIMP-EAGA) diselesaikan tahun 2021. Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers virtual tentang KTT BIMP-EAGA dan IMT-GT Kamis. Airlangga menambahkan negara-negara BIMP-EAGA mengimplementasikan proyek sebesar 21,4 miliar dolar AS yang terdiri dari bandara pelabuhan jalan jembatan kereta api dan lain-lain.
Ia mengatakan sejauh ini sebanyak 27 proyek infrastruktur dari 88 proyek infrastruktur BIMP-EAGA telah diselesaikan. Dengan menyelesaikan 10 proyek infrastruktur lainnya pada tahun 2021 ia berharap keterhubungan perdagangan efisiensi logistik negara-negara anggota BIMP-EAGA akan semakin meningkat yang berujung pada pertumbuhan daya saing. (antara)
(voinews.id) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) meluncurkan platform inaproduct.com yang merupakan portal direktori produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Platform ini berbasis website yang terintegrasi dengan target 800.000 UMKM. Tujuan pendirian platform ini adalah untuk memperluas akses pasar bagi UMKM. Platform ini memudahkan para pelaku usaha untuk mendapatkan informasi untuk melakukan transaksi B2C (business to customer) maupun B2B (business to business). Penjual dan pembeli dari dalam maupun luar negeri dapat mudah bertemu untuk melakukan aktivitas bisnis.
Demikian dikatakan Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba dalam peluncuran platform tersebut secara hybrid di Jakarta Kamis. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Koperasi UKM Kementerian Perdagangan Kementerian Perindustrian Kementerian Badan Usaha Milik Negara Smesco Indonesia PT Sarinah dan PT Ina Produk Indonesia. (antara)
(voinews.id) Pemerintah Indonesia akan mempertegas komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam konferensi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Glasgow Skotlandia pada November 2021. Demikian dikatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Climate Leaders Message yang diikuti via daring dari Jakarta Kamis. Siti Nurbaya menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan sebesar 41 persen persen dengan dukungan internasional pada 2030.
Komitmen tersebut telah dituangkan dalam dokumen kontribusi yang ditentukan secara nasional (Nationally Determined ContributionNDC). Dokumen tersebut mencakup strategi dan rencana aksi pemerintah dalam upaya mengekang perubahan iklim dan dampaknya. Di Glasgow Indonesia akan menegaskan tentang penurunan emisi melalui NDC dari sektor forestry and other land use (kehutanan dan penggunaan lahan lain) pertanian energi limbah dan industri. (antara)
(voinews.id) Evolusi telah terjadi di Indonesia di sektor lingkungan hidup terkait usaha mencegah perubahan iklim termasuk berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan. Demikian dikatakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Climate Leaders Message yang dipantau virtual dari Jakarta Kamis. Siti Nurbaya mengatakan kemajuan bukan hanya di penekanan jumlah angka kebakaran hutan.
Ada penanaman pohon kreasi kemitraan di konservasi dan berbagai kreasi lainnya. Berbagai kreasi dalam bidang lingkungan hidup itu menurut Siti Nurbaya memperlihatkan perbaikan dan upaya untuk memperbaiki lingkungan dan kehutanan di Indonesia. Dia juga menyebutkan berbagai macam inisiatif untuk melestarikan lingkungan yang berpengaruh terhadap perubahan iklim seperti Masyarakat Peduli Api dan Desa Peduli Gambut. (antara)