VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, pada Rabu, memimpin pertemuan Joint Ministerial Commission (JMC) ke-4 antara Indonesia dan Papua New Guinea (PNG). Pertemuan bilateral ini diselenggarakan oleh PNG yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Justin Tkatchenko di Jayapura.
"Menteri Tkatchenko, kita menulis sejarah hari ini. Ini adalah pertama kalinya pertemuan bilateral antara Menlu RI dan PNG berlangsung di Jayapura," kata Retno Marsudi mengawali penyampaian keterangan bersama yang dipantau dari Jakarta.
Pertemuan JMC membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama Indonesia dan PNG. Menlu Retno menyampaikan, di bidang kerja sama politik dan keamanan, Indonesia menyambut baik proses ratifikasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Baru oleh PNG dan menantikan implementasinya di masa mendatang.
"Sebagai dua negara yang bertetangga yang berbagi batas wilayah perbatasan, perjanjian ini penting untuk memperkuat keamanan kedua negara di tengah dinamika geopolitik di kawasan," kata Retno.
Menurut Retno, di dalam kerja sama perbatasan, kedua negara sepakat untuk mendorong kerja sama lebih luas untuk memperkuat konektivitas di area perbatasan.
Terkait kerja sama ekonomi, Indonesia dan PNG menyambut baik nilai perdagangan kedua negara yang mencapai USD247,6 juta pada tahun lalu. Retno Marsudi menyampaikan kedua negara sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki.
"Oleh karena itu, Indonesia kembali menegaskan kembali komitmennya untuk memulai studi kelayakan bersama mengenai Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) antar negara," kata Retno.
Selain itu, kedua negara juga menyambut baik instalasi awal infrastruktur jaringan listrik PLN di Wutung yang merupakan proyek tahap pertama.
Dalam hal kerja sama pembangunan, Indonesia menyampaikan komitmennya untuk bekerja bersama dengan negara-negara Pasifik termasuk PNG untuk memperkuat kerja sama pembangunan.
"Oleh karena itu, kami membahas cara-cara untuk memastikan bahwa kerja sama pembangunan dengan PNG akan lebih disesuaikan dengan kebutuhan PNG," kata Menlu Retno.
Tahun ini, Menlu Retno Marsudi mengatakan, Indonesia telah menyiapkan empat proyek. Pertama, modernisasi Rumah Sakit Port Moresby; revitalisasi beberapa infrastruktur umum di Vanimo; beasiswa untuk pelajar dan PNS PNG; dan pelatihan diplomasi menengah bagi diplomat PNG dan negara-negara Pasifik lainnya.
"Dan untuk lebih mendukung proyek-proyek dan kerja sama ini di masa depan, dengan senang hati saya sampaikan bahwa kita juga telah menandatangani dua perjanjian hari ini: yang pertama adalah Perjanjian Kerangka Kerja mengenai Pembangunan dan Kerjasama Teknis dan Perjanjian untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi diplomat menengah karir dari negara-negara MSG (Melanesia)," kata Retno.