Akbar

Akbar

07
March

 

 

(voinews.id)- Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyalahkan latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan baru-baru ini karena dinilai membuat situasi di semenanjung Korea memanas, menurut media pemerintah Korut KCNA pada Selasa. Lewat sebuah pernyataan, kepala Seksi Berita Luar Negeri Kemenlu Korut menuding AS "memperburuk" situasi, mengkritik latihan udara gabungan AS-Korsel baru-baru ini yang menggunakan pesawat pengebom B-52 pada Senin.

Korut juga mengkritik latihan militer gabungan AS-Korsel mendatang. AS dan Korsel akan mengelar latihan militer besar-besaran selama lebih dari 10 hari yang dikenal sebagai latihan "Tameng Kebebasan" mulai pekan depan.

Lewat pernyataan terpisah, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, memperingatkan bahwa Korut akan menganggap latihan militer gabungan tersebut sebagai "deklarasi perang" jika AS mengambil aksi militer terhadap uji senjata strategis mereka. Latihan militer gabungan AS-Korsel mendatang "dirancang untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan respons sekutu dengan berfokus pada skenario latihan pada hal-hal seperti lingkungan keamanan yang berubah, agresi Korut dan pelajaran yang dipetik dari konflik dan perang baru-baru ini," kata kedua negara sekutu saat konferensi pers, Jumat.

 

Sumber: Reuters

07
March

 

(voinews.id)- Dua hari menjelang perayaan Holi, festival warna umat Hindu, para pedagang pasar di Negara Bagian Assam, India timur laut, sibuk melakukan persiapan seiring meningkatnya permintaan masyarakat untuk bubuk berwarna, pistol air, dan aksesori lainnya.

Holi, yang juga dikenal sebagai Dol Purnima (hari bulan purnama), adalah sebuah festival kuno yang dirayakan di seluruh subbenua India untuk mengenang cinta abadi Radha dan Krishna. Festival Holi akan berlangsung pada 8 Maret tahun ini, dan perayaan penuh kegembiraan itu akan mencakup tarian, musik, pesta, dan, yang paling populer, kegiatan mengoleskan bubuk berwarna.

07
March

 

(voinews.id)- Ribuan tempat penampungan sementara habis terbakar di kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, pada Minggu (5/3). Kebakaran melanda Camp 11 di Cox's Bazar, sebuah distrik perbatasan yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penumpasan militer di Myanmar pada 2017. Tidak ada korban jiwa, dan seorang petugas polisi mengatakan penyebab kebakaran itu tidak jelas, tetapi kemungkinan karena tabung gas yang digunakan untuk memasak.

Api menyebar dengan cepat karena sebagian besar gubuk penampungan terbuat dari bambu dan terpal. Batalyon Polisi Bersenjata, pasukan yang bertugas menjaga hukum dan ketertiban di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hampir 2.000 tenda hancur dan 12.000 pengungsi Rohingya kehilangan tempat tinggal.

“Warga Rohingya akan dipindahkan ke berbagai pusat pembelajaran berbasis kamp dan tempat penampungan lainnya di bawah pengawasan kantor Komisi Bantuan dan Repatriasi Pengungsi, dan lembaga donor termasuk UNHCR dan Program Pangan Dunia akan memberi mereka makanan dan dukungan lainnya,” kata Batalyon Polisi Bersenjata.

UNHCR di Bangladesh mengatakan relawan Rohingya dilatih tentang pemadaman kebakaran, dan dinas pemadam kebakaran setempat telah mengendalikan api. Kebakaran serupa terjadi di kamp tersebut pada Januari 2022 dan Maret 2021.Sementara kebakaran tahun lalu hanya merusak gubuk penampungan, dan kebakaran pada 2021 menewaskan 15 anggota masyarakat dan menghancurkan lebih dari 10.000 permukiman.

 

Sumber: Anadolu

07
March

 

(voinews.id)Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengajukan banding atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang memutuskan agar KPU tidak melaksanakan atau menunda pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. "Dan memang itu sebuah kontroversi yang menimbulkan pro dan kontra, tapi juga pemerintah mendukung KPU untuk naik banding," kata Jokowi saat usai melaksanakan kunjungan kerja di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dia pun menegaskan pemerintah telah berkomitmen agar tahapan Pemilu 2024 terlaksana dengan baik. Sehingga ia pun berharap tahapan Pemilu 2024 tetap berjalan sesuai dengan rencana. "Penyiapan anggaran juga sudah disiapkan dengan baik, tahapan Pemilu kita harapkan tetap berjalan," kata dia.

Sebelumnya, PN Jakarta Pusat pada Kamis (2/3), mengabulkan gugatan Partai Prima terhadap Komisi Pemilihan Umum untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilu 2024 dan melaksanakan tahapan pemilu dari awal selama lebih kurang 2 tahun 4 bulan 7 hari.

Adapun pertimbangan majelis hakim dalam putusan-nya, yakni untuk memulihkan serta terciptanya keadaan yang adil, serta melindungi agar sedini mungkin tidak terjadi lagi kejadian-kejadian lain akibat kesalahan ketidakcermatan, ketidaktelitian, ketidakprofesionalan, dan ketidakadilan oleh tergugat, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU), majelis hakim memerintahkan kepada KPU untuk tidak melanjutkan sisa tahapan Pemilu 2024.

Selain itu, majelis hakim juga menyatakan bahwa fakta-fakta hukum telah membuktikan terjadi kondisi error pada Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) yang disebabkan faktor kualitas alat yang digunakan atau faktor di luar prasarana. Dengan demikian, secara otomatis, PN Jakarta Pusat pun memerintahkan untuk menunda pemilihan umum yang sebelumnya telah dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari 2024. KPU RI pun pada Senin, juga sedang menyiapkan berkas pengajuan banding usai menerima salinan putusan PN Jakarta Pusat Jakpus tersebut.

 

antara