Kalimantan Timur dahulu terkenal dengan kerajaan Kutai, yang pernah mencapai masa keemasannya. Sisa-sisa peninggalan kerajaan ini, salah satunya adalah kuliner yang khas dan enak. Salah satu makanan yang masih bisa dinikmati sampai sekarang adalah Nasi Bekepor . Dahulu nasi Bekepor menjadi santapan keluarga kerajaan. Hanya keluarga kerajaan saja yang dapat menikmati hidangan ini, tetapi sekarang semua orang bisa menikmati Nasi Bekepor ini.
Nasi Bekepor, makanan khas Kalimantan Timur ini adalah nasi liwet yang dimasak di atas arang yang membara. Bahan-bahan seperti daun kemangi, cabai , ikan goreng kering yang sudah dihancurkan dan sedikit perasan jeruk nipis dimasukkan ke dalam kenceng, kendil atau panci. Semua bahan itu dicampurkan ke dalam nasi setengah matang yang masih mengepulkan uap panas. Setelah diaduk-aduk hingga merata dan matang, nasi bakepor pun siap dinikmati . Nasi Bekepor biasanya disajikan bersama dengan sayur gangan asam kukar yang diolah bersama dengan kepala ikan dan ubi manis serta sambal raja. Sambal raja yang pedas dan menggugah selera ini terdiri dari 6 macam sambal, yang kemudian dijadikan satu. 6 Macam sambal itu adalah sambal terung goreng, kacang panjang, kucai , telur rebus, ikan haruan, udang rebus dan mangga kueni.
Selain dimakan bersama dengan sambal raja, nasi bekepor juga cocok untuk disantap bersama dengan daging masak bumi hangus. Lauk yang disebut daging masak bumi hangus ini sebenarnya adalah semacam daging berbumbu kecap. Biasanya anda bisa mencicipi nasi Bekepor ini di warung-warung, dengan harga sekitar Rp. 30.000. Sedangkan satu piring sambal raja sebagai pelengkap nasi bakepor harganya sekitar Rp 35.000.
Pada masanya, nasi Bekepor juga digunakan untuk menyebarkan agama Islam, karena pada saat itu Raja Kutai Kertanegara sudah memeluk agama Islam . Pada zaman dahulu, nasi Bekepor dimasak dengan cara diputar di atas bara api dengan menggunakan kenceng atau kendil atau panci yang terbuat dari perunggu. Proses memutar inilah yang disebut dengan bekepor. Ketika diputar, dibacakan shalawat sebanyak tiga kali .
Saat ini pemerintah daerah Kalimantan Timur juga berusaha memperkenalkan nasi Bekepor sebagai salah satu makanan tradisional yang patut dibanggakan. Untuk semakin mempopulerkan nasi Bekepor ini kepada para wisatawan, pemerintah daerah Kalimantan Timur memperkenalkannya melalui sebuah tarian kreasi baru . Tarian nasi Bekepor ini menggambarkan bagaimana suku tradisional Kalimantan Timur mengolah bahan baku menjadi makanan yang lezat. Dalam tarian tersebut juga digambarkan bagaimana para ibu menurunkan ilmu kepada anak-anaknya cara mengolah dan menyajikan Nasi Bekepor.
Bagi anda yang berwisata ke Sumatera Barat menggunakan pesawat, anda akan tiba di Bandara Internasional Minangkabau. Tak perlu jauh-jauh untuk beriwisata, di dekat Bandara ada objek wisata menarik yang bisa anda kunjungi, yakni Pantai Katapiang. Letak Pantai Katapiang hanya berkisar 5 kilometer dari Bandara Minangkabau. Akses paling mudah jika tidak membawa kendaraan sendiri adalah menggunakan taksi biasa atau taksi online dari bandara.
Masuk ke dalam kawasan wisata pantai Katapiang, anda harus melewati pemukiman warga dengan jalan-jalan yang kecil di sela-sela rumah mereka. Setibanya di pantai anda akan takjub menyaksikan keindahan alamnya. Air laut yang biru, membuat siapapun tak sabar untuk segera menceburkan diri. Ditambah lagi dengan warna langitnya yang biru. Hamparan pasirnya yang luas membuat anda bisa duduk sepuasnya di sana. Selain itu, pinggir pantainya dikelilingi dengan pepohonan yang rimbun membuat pantai ini tampak lebih sejuk.
Di sekitar Pantai Katapiang terdapat beberapa spot menarik untuk berfoto. Salah satunya adalah pipa-pipa bekas yang ditumpuk menjadi satu. Bentuknya terlihat sangat estetik. Banyak pengunjung yang menjadikan lokasi tersebut sebagai spot foto. Keunikan lain adalah banyaknya kapal nelayan di sana. Pemandangan kapal-kapal nelayan ini juga banyak diminati para wisatawan untuk dijadikan spot foto mereka.
Gundala" mendapat sambutan yang sangat baik dari penonton dalam penayangan, Kamis, pada ajang Toronto International Film Festival 2019.Melalui laman resmi Instagram Joko Anwar, dia membagikan suasana menjelang pemutaran "Gundala". Pada video tersebut, terlihat antrian penonton yang akan menyaksikan karya terbaru darinya. Menurutnya, antrean bahkan terjadi sejam sebelum jam tayang. 30 menit kemudian tambah mengular sampai ke jalan yang lain.Sutradara "A Copy of My Mind" itu juga memperlihatkan studio yang digunakan untuk pemutaran film yang diangkat dari komik karya Hasmi itu hampir terisi sepenuhnya oleh penonton.
Joko Anwar mengatakan, Gundala" mendapat sambutan yang bagus dari penonton Toronto International Film Festival. Dia pun mengunggah beberapa komentar dari penonton.Film ini bercerita tentang Sancaka (Abimana Aryasatya) yang hidup di jalanan sejak orangtuanya meninggalnya. Menjalani kehidupan yang berat, Sancaka bertahan hidup dengan memikirkan keselamatannya sendiri dan tidak ikut campur urusan orang lain.Ketika keadaan kota semakin buruk dan ketidakadilan berkecamuk di seluruh negeri, Sancaka harus memutuskan apakah dia terus hidup menjaga dirinya sendiri atau bangkit menjadi pahlawan bagi mereka yang tertindas.
Joko Anwar akhirnya mampu membuktikan janjinya bahwa "Gundala" akan menyajikan sebuah film aksi yang tidak hanya seru tapi juga menggugah hati sebab banyak hal-hal tentang kemanusiaan yang dibicarakan di sini.Patriot pertama dari Jagat Sinema Bumilangit ini menampilkan sejumlah nama seperti Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Tara Basro, Ario Bayu, Rio Dewanto dan Marissa Anita. Kembalinya karakter ciptaan Hasmi ke layar lebar ini memperlihatkan kepada generasi muda bahwa Indonesia juga memiliki karakter yang layak dibanggakan dan bisa menjadi idola baru bagi anak-anak.
.
Bukit Siguntang di Palembang mungkin tidak sepopuler Jembatan Ampera yang membelah sungai Musi. Bukit ini merupakan tempat sakral yang menyimpan cerita dan kisah dari Kerajaan Sriwijaya. Bukit Siguntang terletak di kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan.
Di bukit ini dahulunya dipercaya sebagai tempat ibadah keluarga kerajaan serta tempat pertapaan untuk menenangkan pikiran. Hingga saat ini, Bukit dengan ketinggian ketinggian 29-30 meter dari permukaan laut ini, masih tetap dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Biasanya pengunjung yang datang akan melakukan ritual ziarah ke makam-makam para bangsawan Palembang zaman dahulu, dan dianggap sebagai orang penting pendiri Kota Palembang. Bukit ini merupakan titik tertinggi di Kota Pelembang, sehingga dipercaya menjadi lokasi yang paling aman jka terjadi banjir. Di puncak bukit terdapat beberapa makam yang dikaitkan dengan tokoh-tokoh raja, bangsawan dan pahlawan Melayu-Sriwijaya.
Cukup mudah untuk menjangkau wisata Bukit Siguntang, karena lokasinya berada di tengah Kota Palembang dengan jarak sekitar 4 Km. Perjalanan bisa ditempuh dari pusat kota dengan menggunakan transportasi tujuan Ampera-Bukit Besar. Akses jurusan ini membawa Anda lansung ke Bukit Siguntang. Memasuki kawasan bukit, pengunjung akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp 3000 untuk dewasa dan Rp 2000 untuk anak-anak. Karena lokasinya dekat dengan pusat kota, maka tidak akan kesulitan menemukan tempat-tempat makan. Demikian halnya dengan penginapan, anda dapat mencari hotel-hotel yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.